Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenali Prosedur Pemeriksaan untuk Diagnosis TBC, Ini Penjelasan Dokter Paru

Kompas.com - 06/07/2025, 06:00 WIB
Ria Apriani Kusumastuti

Penulis

KOMPAS.com - Batuk lebih dari dua minggu bisa menjadi gejala awal TBC. Untuk memastikan diagnosis, pasien perlu menjalani serangkaian pemeriksaan yang dilakukan di fasilitas layanan kesehatan.

Untuk diketahui, tuberkulosis (TBC) adalah penyakit menular yang dapat disembuhkan jika dideteksi sejak awal. Gejalanya bisa menyerupai batuk biasa, sehingga perlu konfirmasi melalui pemeriksaan medis.

Menurut dr. Astuti Setyawati, Sp.P(K), FISR, diagnosis TBC tidak bisa hanya berdasarkan keluhan batuk semata, melainkan harus dibuktikan dengan pemeriksaan fisik dan penunjang.

“Kalau ada batuk berdahak lebih dari dua minggu, jangan ditebak-tebak sendiri. Harus diperiksa, karena belum tentu itu hanya batuk biasa,” kata Astuti dalam talkshow Instagram Kementerian Kesehatan RI, Kamis (6/5/2025).

Baca juga: Beda Batuk Biasa dan Batuk TBC, Ini Penjelasan Dokter Paru

Pemeriksaan awal untuk deteksi TBC

Pemeriksaan awal dilakukan di Puskesmas atau rumah sakit, dan biasanya mencakup wawancara medis untuk menggali gejala serta pemeriksaan fisik dasar. Bila dicurigai sebagai TBC, pasien akan diarahkan untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Pilih idol K-Pop/aktor K-Drama favoritmu & dapatkan Samsung Galaxy Fit3!
Kompas.id
Pilih idol K-Pop/aktor K-Drama favoritmu & dapatkan Samsung Galaxy Fit3!

Prosedur awal yang dilakukan meliputi:

  • Pemeriksaan dahak untuk mendeteksi bakteri Mycobacterium tuberculosis
  • Rontgen dada untuk melihat kondisi paru-paru
  • Tes tuberkulin (jika diperlukan)
  • Pemeriksaan darah atau rapid molecular test untuk kasus tertentu

Astuti menjelaskan bahwa semua pemeriksaan ini sudah tersedia di layanan kesehatan pemerintah dan dapat diakses secara gratis, terutama bagi pasien dengan gejala yang sesuai.

Baca juga: Gejala TBC yang Perlu Dikenali Sejak Dini, Ini Penjelasan Dokter Paru

Kapan pemeriksaan perlu dilakukan?

Pasien disarankan segera melakukan pemeriksaan jika mengalami:

  • Batuk berdahak lebih dari dua minggu
  • Berat badan menurun tanpa sebab jelas
  • Demam ringan yang berlangsung terus-menerus
  • Berkeringat malam tanpa aktivitas berat
  • Riwayat kontak serumah dengan penderita TBC

“Kalau ada gejala seperti itu, lebih baik periksa lebih awal. Jangan tunggu batuk berdarah atau badan benar-benar lemas dulu,” ujar Astuti.

Baca juga: Faktor Risiko TBC yang Perlu Diketahui Menurut Dokter Paru

Apakah semua batuk perlu tes TBC?

Tidak semua kasus batuk membutuhkan pemeriksaan TBC. Namun, batuk yang berlangsung lama, tidak membaik dengan obat batuk biasa, dan disertai gejala sistemik harus dicurigai sebagai kemungkinan TBC.

Pemeriksaan dilakukan untuk membedakan TBC dari infeksi saluran napas biasa atau gangguan lain seperti bronkitis kronis.

Astuti menekankan bahwa diagnosis dini penting tidak hanya untuk menyembuhkan pasien, tetapi juga untuk mencegah penularan ke orang lain.

Diagnosis TBC memerlukan pemeriksaan medis berupa tes dahak, rontgen dada, dan evaluasi gejala secara menyeluruh.

Pemeriksaan sebaiknya dilakukan segera jika batuk berdahak berlangsung lebih dari dua minggu atau disertai keluhan lain seperti demam malam dan berat badan turun. Pemeriksaan dini penting untuk mencegah penyebaran dan memulai pengobatan secepatnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau