Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/06/2015, 11:30 WIB

KOMPAS.com — Festival makan daging di Kota Yulin, Tiongkok, menimbulkan kontroversi karena dalam festival tersebut sekitar 10.000 anjing akan dipotong untuk dikonsumsi.

Sebenarnya, daging anjing sangat berbahaya bagi kesehatan bila dikonsumsi. Terlebih lagi, Tiongkok adalah negara dengan tingkat insiden rabies terbesar kedua di dunia. Kota Yulin, tempat festival itu, juga termasuk dalam 10 kota terbesar di Tiongkok yang memiliki kasus rabies terbanyak.

Mengonsumsi daging anjing memang tidak menyebabkan rabies, tetapi proses pemotongan dan pengolahan daging anjing yang belum divaksinasi bisa membuat seseorang berisiko tinggi untuk terinfeksi.

Sebagian besar anjing yang ditangkap untuk dipotong juga berasal dari anjing liar atau dicuri dari pemiliknya. Selain itu, tidak ada standar kebersihan saat anjing tersebut dipotong.

Walau mengonsumsi daging anjing masih dianggap sebagai bagian dari tradisi, sebenarnya, saat ini sudah ada pergeseran. Terlebih lagi, banyak kampanye yang gencar dilakukan oleh aktivis pencinta hewan untuk menolak perdagangan daging anjing. Dalam petisi online menolak festival makan daging di Kota Yulin, tak kurang 3,8 juta orang ikut memberikan "tanda tangan" sebagai dukungan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com