Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/07/2016, 16:11 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menemukan vaksin palsu di sejumlah daerah. Temuan itu didapat setelah melakukan penelusuran di seluruh wilayah di Indonesia dan ditemukan 37 fasilitas layanan kesehatan di 9 Provinsi yang mendapatkan vaksin dari sumber tidak resmi. Dari situ kemudian diambil 39 sampel vaksin.

"Dari 39 sampel vaksin ditemukan empat sampel yang isinya palsu, dan satu sampel diduga palsu karena label tidak sesuai," ujar Direktur Pengawasan Distribusi Obat BPOM Arustiono seusai rapat satgas penanggulangan vaksin palsu di Gedung Kementerian Kesehatan, Selasa (12/7/2016).

Arustiono mengatakan, keempat sampel vaksin palsu tersebut bukan berasal dari fasilitas layanan kesehatan milik pemerintah. Namun, belum dibeberkan dari provinsi mana saja keempat sampel vaksin palsu ditemukan.

Adapun 9 provinsi yang dilakukan pengambilan sampel, yaitu Riau, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Bangka Belitung, dan Kepulauan Riau.

Badan POM juga melakukan uji sampel terhadap barang sitaan Bareskrim Polri. Hasilnya, dari 15 produk, terdapat 5 produk yang kandungannya palsu. Ada produk vaksin yang kadarnya tidak sesuai dan juga produk yang labelnya tidak sesuai.

Berdasarkan hasil tersebut, Kementerian Kesehatan akan mendata berapa anak yang mendapat vaksin palsu dari fasilitas layanan kesehatan tersebut. Selanjutnya, vaksinasi ulang akan diberikan secara gratis.

Sejauh ini, penyidik Bareskrim Polri telah mendata 197 anak yang diduga mendapat vaksin palsu di sebuah klinik di Ciracas, Jakarta Timur. Dari hasil itu, Kementerian Kesehatan melakukan pendataan lebih lanjut untuk memberikan vaksinasi ulang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com