Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/01/2013, 10:43 WIB

Kompas.com - Tubuh manusia memiliki ratusan jenis bakteri hidup yang sangat penting untuk kesehatan. Melalui Air Susu Ibu (ASI), bayi mendapatkan kontak pertamanya dengan organisme bermanfaat itu yang kemudian membantuk koloni dalam tubuhnya.

Para ilmuwan telah menemukan bahwa ASI mengandung 700 jenis bakteri, lebih banyak dari yang semula diperkirakan.

Peran pasti bakteri tersebut memang belum jelas, tetapi keragaman mikroba berdampak positif karena akan membantu bayi mencerna susu hingga meningkatkan kekebalan tubuhnya. Penelitian lebih lanjut akan dilakukan untuk menemukan strategi nutrisi bagi bayi yang tidak bisa mendapat ASI karena sampai saat ini memang belum ada susu formula yang bisa menyamai ASI.

Mikroba dalam ASI telah dipetakan oleh para peneliti menggunakan teknik peruntunan DNA yang dikenal dengan pyrosequencing. Lewat teknik ini para ilmuwan bisa mengenali berbagai jenis bakteri dengan melihat variasi DNA-nya.

Untuk riset tersebut, para peneliti menguji contoh kolostrum (ASI pertama yang keluar setelah melahirkan), dan contoh ASI pada bulan pertama hingga keenam pasca persalinan. Pada beberapa sampel dikenali bakteri yang biasa terdapat di mulut seperti Veillonella, Leptortrichia, dan Prevotella.

"Kami belum bisa menentukan apakah bakteri ini berkoloni di mulut bayi atau bakteri oral dari bayi masuk ke ASI sehingga mengubah komposisinya," kata Maria Carmen Collado, peneliti dari Spanyol yang melakukan riset ini.

Penemuan lain yang diketahui adalah ASI juga dipengaruhi oleh berat badan ibu dan cara persalinan. Ibu yang melahirkan lewat operasi caesar memiliki keragaman bakteri lebih sedikit dibanding yang melahirkan secara normal.

"Jika bakteri yang berada dalam ASI ternyata sangat penting untuk kekebalan tubuh, maka penambahannya dalam susu formula mungkin akan menurunkan risiko alergi, asma, dan penyakit autoimun," kata peneliti.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau