Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/06/2016, 13:00 WIB

KOMPAS.com - Nyeri lambung atau sering disebut maag, merupakan keluhan penyakit yang paling umum. Hampir 90 persen wanita mengalami gangguan tersebut dalam 12 bulan terakhir. Penyebab utamanya ternyata adalah stres.

Ketenangan batin memang berkaitan erat dengan masalah pencernaan. Penelitian-penelitian juga menyebutkan ada "komunikasi silang" antara pencernaan dengan otak.

Stres sendiri memiliki efek tidak langsung pada kesehatan pencernaan, ditambah juga dengan kurang tidur dan pola makan yang buruk.

Penelitian yang dilakukan analisis konsumen Mintel menemukan, 88 persen wanita menderita penyakit gangguan pencernaan dalam satu tahun terakhir, sedangkan pada pria angkanya sekitar 83 persen.

Sakit perut atau nyeri lambung itu jarang disebabkan karena intoleransi makanan, infeksi atau virus. Hampir 30 persen orang dewasa yang mengalami nyari lambung menyalahkan stres. Di urutan kedua adalah pola makan yang buruk, kemudian kurang tidur.

Virus menjadi penyebab 14 persen keluhan perut, selain juga konsumsi alkohol.

Perempuan memang lebih sering mengalami stres berat dan juga kecemasan, dibandingkan dengan pria.

Menurut Dr.Bernard Corfe, peneliti bidang molekular gastroenterologi, stres memang jadi pemicu gangguan pada saluran cerna. Namun, stres juga menyebabkan perubahan pola makan dan pola tidur, yang akhirnya juga memengaruhi fungsi usus.

Menurut Jack Duckett, analis senior dari Mintel, gangguan perut pada wanita bisa terkait dengan siklus menstruasi. "Tapi bisa juga karena wanita adalah pengasuh utama anak sehingga mereka gampang tertular kuman yang mungkin dibawa anak," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com