Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/03/2017, 20:17 WIB
Lily Turangan

Penulis

KOMPAS.com - Data Globocan tahun 2012 menunjukkan ada 26 wanita di Indonesia yang meninggal setiap harinya karena kanker serviks. Ini artinya, setiap 1 jam, setidaknya seorang wanita meninggal karena kanker yang disebabkan oleh Human Papilloma Virus (HPV) itu.

Ya, kanker serviks memang merupakan jenis kanker yang paling banyak diderita wanita di Indonesia. Di Asia Tenggara, Indonesia menempati urutan pertama sebagai negara dengan jumlah kasus kanker serviks terbanyak.

Wanita yang sudah menikah berisiko tinggi terkena kanker serviks. Jika HPV telah menular saat berhubungan seksual, dalam waktu beberapa tahun atau puluhan tahun, HPV akan merusak serviks dan menimbulkan kanker.

Penyanyi Julia Perez atau Jupe adalah salah satu wanita yang sedang berjuang melawan kanker serviks. Pada November 2014 lalu, Jupe mengungkapkan bahwa ia terkena kanker serviks. Tiga bulan kemudian setelah berobat ke Singapura, Jupe sempat dinyatakan sembuh dari kanker.

Sayangnya, setahun belakangan personel Trio Cecepy ini harus kembali berjuang melawan kanker serviks yang kini sudah memasuki stadium akhir.

Kanker serviks bisa dicegah

Cara yang sudah terbukti ampuh untuk mencegah kanker serviks adalah dengan pengujian (screening) untuk mencari lesi pra-kanker sebelum mereka berubah menjadi kanker invasif.

Pengujian untuk mencari lesi prakanker dilakukan dengan Pap smear dan tes HPV. Jika prakanker ditemukan, akan bisa segera diobati untuk menghentikan perkembangannya. Sebagian besar kanker serviks invasif ditemukan pada wanita yang belum melakukan Pap smear secara teratur.

Pap smear adalah prosedur yang digunakan untuk mengumpulkan sel dari leher rahim sehingga mereka dapat dilihat di bawah mikroskop untuk menemukan sel kanker dan pra-kanker.

Jadwal pemeriksaan sebaiknya dikonsultasikan dengan dokter. Sebagai pedoman, jadwal untuk melakukan pap smear adalah tiga tahun setelah berhubungan intim yang pertama. Setelah itu, sampai usia 30 tahun, tiga tahun sekali.

Untuk wanita di atas 30 tahun, jika hasil tes normal dan Anda tidak memiliki faktor risiko, mungkin dokter menganjurkan untuk mengulangnya dua-tiga tahun lagi.

Jika hasil pap smear positif, tergantung dari jenis sel yang ditemukan, mungkin Anda akan diminta mengulang pap smear dalam beberapa bulan mendatang atau dokter akan melakukan pemeriksaan lanjutan.

Tes HPV dapat dilakukan pada sampel yang sama dari sel-sel yang dikumpulkan dari Pap smear.

Hal-hal lain yang perlu Anda lakukan untuk mencegah kanker serviks adalah:

1. Hindari kontak dengan human papilloma virus (HPV)

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com