Kompas.com - Mengonsumsi makanan mentah (raw food) kini menjadi pilihan sejumlah orang. Jenis makanan yang dipilih adalah biji-bijian, sayur-sayuran, kacang-kacangan, buah, dan sebagainya.
Arus yang mendasari mulai merebaknya pengonsumsian bahan makanan yang masih mentah itu adalah konsep yang mengatakan tubuh manusia tidak didesain untuk menerima makanan yang telah dimasak.
Makanan yang sudah melalui proses pemasakan juga disebut sudah kehilangan unsur-unsur gizi sehingga tidak menyehatkan lagi. Makanan mentah juga dipercaya akan mengeluarkan racun dari tubuh secara alami.
Beberapa penganut diet raw food juga percaya pola makan ini bisa menurunkan berat badan, membuat kulit lebih sehat dan tubuh lebih bugar.
Akan tetapi, muncul kekhawatiran dari diet ini, yakni adanya bakteri dan pestisida yang mungkin masih menempel dalam bahan-bahan makanan.
"Dengan kondisi air tanah yang seperti sekarang, saya tidak merekomendasikan diet makanan mentah, kecuali jika bahan makanan mentah itu dicuci dulu dengan air matang," kata Idrus Jus'at Ph.d, dekan fakultas ilmu kesehatan Universitas Esa Unggul.
Idrus juga membantah pendapat yang menyebutkan makanan matang bisa menghilangkan unsur gizi makanan.
"Jika sayuran direbus, yang akan berubah cuma unsur vitamin C, tapi tidak begitu banyak yang hilang. Kecuali jika direbus sampai lembek," paparnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.