Kompas.com - Kolesterol, terutama kolesterol jahat adalah jenis lemak darah yang merupakan faktor penyebab utama bagi penyakit arteri koroner yang bisa mengarah pada serangan jantung. Bila kadar kolesterol Anda sudah terlanjur tinggi, yang bisa dilakukan adalah mengubah gaya hidup.
Makan makanan yang sehat, menjauhi rokok, menjaga berat badan, serta berolahraga, adalah modifikasi gaya hidup untuk meniadakan peluang Anda untuk terkena serangan jantung. Penelitian pada kaum pria menunjukkan bahwa untuk setiap penurunan kadar kolesterol sebesar satu persen, Anda dapat menurunkan risiko serangan jantung sebesar dua persen.
Hanya dengan mengubah pola makan, Anda dapat menurunkan kolesterol rata-rata 10 persen. Ini berarti memperbesar peluang Anda untuk berkelit dari serangan jantung hingga 20 persen.
Salah satu makanan yang telah terbukti secara ilmiah mampu menurunkan kolesterol adalah oat. Makanan ini termasuk dalam serat larut yang bebas lemak. Oat juga termasuk dalam whole grain (serelia utuh) pertama yang diakui oleh badan obat dan makanan AS (Food and Drug Administration/FDA) sebagai makanan yang spesifik untuk kesehatan karena manfaatnya untuk jantung sehat.
Lantas, bagaimana mekanisme kerja oat dalam mengendalikan kadar kolesterol? Dr.Pauline Endang Praptini, Sp.GK, ahli gizi klinik dari RS.Fatmawati Jakarta menjelaskan oat mengandung nutrisi penting yaitu beta-glucan.
"Oatmeal atau serat larut memiliki sifat seperti spons atau busa yang akan mengikat zat-zat di sekitar saluran pencernaan, termasuk kolesterol, untuk dibawa ke dalam usus besar dan dikeluarkan bersama feses," katanya.
Secara sederhana, ia menjelaskan lemak yang kita konsumsi dalam makanan akan dipecah-pecah oleh empedu di usus agar bisa diserap tubuh. Jika kita mengganti sumber karbohidrat dengan oatmeal, empedu yang bertugas mencerna lemak ini akan ikut terserap karena oatmeal tadi bertindak seperti spons. Kemudian empedu yang terserap tadi akan terbawa ke usus besar untuk kemudian dikeluarkan.
"Karena empedu tadi dibawa oleh serat larut, maka kantong empedu akan kosong. Nah ketika kita makan lemak lagi, liver akan membentuk empedu baru untuk memotong lemak. Bahan pembentuk empedu ini berasal dari kolesterol dalam darah. Dengan demikian kolesterol akan terus ditarik sehingga kadarnya berkurang," paparnya ketika ditemui Kompas.com beberapa waktu lalu.
Penjelasan itu tidak sekedar teori. Lebih dari 40 penelitian ilmiah telah menunjukkan manfaat oatmeal dalam memberikan perubahan nyata pada kadar kolesterol. Hal yang sama juga pernah dilakukan dr.Pauline dalam penelitiannya pada tahun 1999.
Penelitian dilakukan terhadap 30 orang selama enam minggu. Dalam periode itu para partisipan diberikan 75 gram oatmeal yang dibagi ke dalam tiga kali waktu makan. "Hasilnya kadar kolesterol mereka turun hingga 15 persen," ungkapnya.