Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/02/2013, 17:34 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Masih minimnya jumlah Neonatal Intensive Care Unit (NICU) yang ada di rumah sakit seharusnya bukan menjadi hambatan dalam hal perawatan bayi prematur. Ada metode alternatif yang dapat diterapkan untuk perawatan bayi prematur, salah satunya adalah metode kanguru atau Kangaroo Mother Care (KMC).

"Bayangkan sekitar 80.000 bayi lahir setiap tahunnya di Jakarta. Dan sekitar 15 persen dari jumlah tersebut lahir dengan keadaan prematur. Sedangkan NICU yang ada di Jakarta jumlahnya sangat terbatas, tentu tidak mampu menampung semuanya," ujar dokter spesialis anak Rumah Sakit dr. Ciptomangunkusumo (RSCM) Risma Kerina Kaban dalam Seminar yang diadakan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Kamis (21/2/2013) di Jakarta.

Sebagai informasi, tidak semua rumah sakit di Jakarta memiliki fasilitas NICU. Menurut keterangan Risma, RSCM sendiri hanya memiliki 10 ruang NICU, RS Anak dan Bunda Harapan Kita memiliki 13 ruang NICU, dan beberapa lainnya hanya memiliki sekitar 4 ruang NICU.

"Jangan hanya mengandalkan NICU untuk perawatan bayi prematur. Sebab faktanya, sekitar 75 persen dari bayi yang lahir prematur dapat bertahan hidup meskipun tidak melalui perawatan di NICU. Asal perawatannya tepat, harapan hidup mereka tinggi," ujarnya

Bayi prematur adalah bayi yang lahir dengan usia gestasi kurang dari 37 minggu. Pada umumnya, mereka belum memiliki daya tahan tubuh yang baik dan berat badan yang cukup, sehingga mudah sekali terkena berbagai penyakit. Bayi yang lahir prematur juga pada umumnya belum dapat mempertahankan panas tubuhnya sehingga mudah sekali terkena hipotemia atau suhu tubuh sangat rendah.

Metode kanguru merupakan salah satu tindakan alternatif untuk mencegah hipotermi pada bayi prematur yang mudah dan ekonomis. KMC atau skin to skin care atau perawatan kontak kulit merupakan perawatan untuk bayi baru lahir yang mudah yaitu menggunakan suhu badan ibu untuk menghangatkan bayinya.

"Metode KMC cukup efektif dan seharusnya bisa diterapkan oleh semua ibu yang melahirkan bayi prematur. Lingkungan terbaik untuk bayi adalah bersama ibu ," ujar Risma. 

Risma memaparkan, sejak lahir ibu dan bayi memiliki kemampuan untuk bekerja sama dalam menghadapi perkembangan kognitif, sosial dan emosional. Setelah ditemukan metode KMC, keberhasilan hidup bagi bayi yang lahir prematur dengan berat badan 501 sampai 1000 gram bisa mencapai 72 persen yang sebelum ditemukan metode ini hanya 0 persen. Sedangkan untuk bayi berbobot 1001 sampai 1500 gram bisa mencapai 89 persen yang sebelumnya hanya 27 persen.

Namun tentunya, ada beberapa hal yang perlu diperhatian sebelum melakukan KMC. "Bayi harus dalam keadaan yang stabil, artinya pernafasannya normal, tidak ada masalah ketika dalam dekapan ibu. Hal ini dikarenakan seringkali bayi prematur mengalami sleep apnea, atau henti napas saat tidur," tutur Risma.

"Selain itu, ibu yang melakukan KMC harus paham dan percaya diri saat melakukannya, maka sebelumnya perlu diberi pengarahan dari tenaga medis," tambahnya.

Risma juga menegaskan, saat ibu melakukan KMC, proses tersebut tidak serta merta mandiri tanpa pengawasan dari tenaga medis. Pasalnya, keadaan bayi kadang masih belum stabil, sehingga perlu adanya pemeriksaan keadaan terbaru. "Di samping itu, keadaan ibu harus dipastikan sehat agar tidak menulari bayi," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

 
Pilihan Untukmu
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tren

8 Gejala Diabetes yang Dirasakan Saat Bangun Tidur, Apa Saja?

api-1 . NEXT-READ-V2
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Brandzview

Jadikan Ramadhan Makin Seru, Segera Persiapkan Jadwal Imsakiyah dan Kebutuhan Lain Berikut

api-1 .
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tren

4 Gejala Diabetes yang Dirasakan Saat Berjalan Kaki, Apa Saja?

api-1 . NEXT-READ-V2
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Polisi Gali Motif Eks Kapolres Ngada Cabuli Anak dan Jual Videonya ke Situs Australia

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Travel

Jembatan Gantung Terpanjang Dunia di Bogor yang Kini Disegel

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Money

Pemesanan Tukar Uang Baru BI Dibuka Pukul 09.00 WIB, Ini Cara Daftarnya

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Brandzview

Mau Puasa dengan Tenang? Pastikan Jadwal Imsakiyah dan Kebutuhan Ramadhan Lain Sudah Siap

api-1 .
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Gugat UU Hak Cipta, Ariel dkk Minta Boleh Nyanyikan Lagu Tanpa Izin Pencipta Asal Bayar Royalti

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Travel

Penukaran Uang Baru 2025 Dibuka Lagi 16 Maret, Ini Cara dan Syaratnya

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Usai Diperiksa Kejagung, Ahok: Saya Juga Kaget, Kok Gila Juga

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Regional

Kapolres Ngada Bayar Rp 3 Juta untuk Berhubungan Intim dengan Anak 6 Tahun di Hotel Kupang

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Prov

Link Live Streaming Semen Padang vs Persib Bandung di Liga 1, Prediksi, H2H, dan Klasemen

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Hype

Istri Ungkap Penyebab Wendi Cagur Dilarikan ke Rumah Sakit

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Dedi Mulyadi Cari Kades yang Marah soal Pembongkaran Bangunan Liar di Bekasi

api-1 . POPULAR-INDEX

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau