KOMPAS.com - Saat ini vaksinasi yang diberikan pada bayi dan balita cukup banyak jumlahnya. Beberapa jenis vaksin bisa diberikan dalam waktu bersamaan dalam satu suntikan yang disebut juga dengan vaksin kombinasi. Selain praktis,pemberian vaksin kombinasi juga mempersingkat kunjungan waktu berobat dan lebih murah.
Jenis vaksin kombinasi yang lebih dulu dikenal adalah DPT (difteri, pertusis, dan tetanus). Namun banyak orangtua yang takut dengan keamanan vaksin kombinasi yang diberikan kepada anak mereka. Efek samping vaksin seperti demam sehabis disuntik seringkali menjadi kekhawatiran orang tua. Beberapa mitos juga menyebutkan vaksin kombinasi bisa menyebabkan gangguan autisme.
Menurut Guru Besar Ilmu Kesehatan Anak Profesor dr. Sri Rezeki S. Hadinegoro, orangtua tidak perlu takut dengan efek samping vaksin, mengingat manfaat yang besar dari vaksin. Bahkan vaksin kombo sudah teruji keamanannya.
" Vaksin telah melewati serangkaian tahap ujicoba yang rumit, sehingga sudah diuji keamanannya," ujar Sri seusai Seminar Media bertajuk "Tuberkulosis pada Anak dan Nilai dari Vaksinasi" yang diadakan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Selasa (23/4/2013) di Jakarta.
Sri mengatakan, selama kualitas vaksin dan yang memberi pelayanan vaksin terjamin, vaksin kombo tidak membuat efek samping yang terlalu buruk, sampai mengakibatkan penyakit yang lebih parah. "Efek samping yang mungkin ada hanya demam semalam akibat vaksin pertusis dalam vaksin DPT. Itu karena vaksin tersebut terbuat dari whole cell. Namun sudah dikembangkan metode terkini untuk sterilisasi vaksin agar tidak menimbulkan demam," tuturnya.
Alih-alih mengakibatkan penyakit, lanjut Sri, vaksin kombo justru memberikan manfaat lebih daripada jika diberikan satu-satu. "Vaksin kombo lebih praktis karena diberikan sekaligus," ungkap Staf Pengajar Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI/RSCM ini.
Semakin lengkap
Vaksin merupakan mikroorganisme, baik sel utuh maupun bagian sel yang bersifat toksik, yang sudah dilemahkan dan dimasukan ke tubuh untuk merangsang tubuh membentuk antibodi. Selama ini vaksin kombo yang biasa diberikan merupakan kombinasi dari empat vaksin yang disebut tetravalen, namun kini telah dikembangkan vaksin pentavalen bahkan hexavalen.
Sri menururkan, vaksin kombo tetravalen terdiri dari vaksin difteri, pertusis, tetanus (DPT), dan hepatitis B (HB). Sedangkan untuk vaksin kombo pentavalen ditambah vaksin haemophilus influenza type B (HiB) atau polio suntik, dan vaksin kombo hexavalen merupakan kombinasi DPT, HB, HiB, dan polio suntik.
Vaksin DPT dapat melindungi anak dari penyakit difteri, pertusis, tetanus, HB melindungi dari hepatitis B, HiB melindungi dari pneumonia, meningitis, dan radang telinga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.