KOMPAS.com - Merokok telah terbukti secara ilmiah sebagai salah satu pemicu kanker termasuk kanker kolon atau usus besar. Riset terbaru menunjukkan, risiko mengidap kanker kolon ternyata lebih besar pada wanita perokok. Risikonya meningkat bersamaan semakin lama dan banyaknya jumlah rokok yang dihisap.
Penelitian terabru tentang risiko kanker kolon dilakukan ilmuwan dari University of Tromsø, Norwegia dan dipublikasikan pada jurnal Cancer Epidemiology, Biomarkers & Prevention. "Walau jumlah rokok yang dihisap sedikit, namun cukup untuk meningkatkan risiko kanker usus besar," kata peneliti Inger Torhild Gram, M.D., Ph.D dari Department of Community Medicine di University of Tromsø.
Penelitian ini melibatkan 600 ribu pria dan wanita di Norwegia. Gram dan timnya memastikan lokasi tumor dan kebiasaan merokok para responden. Partisipan dibagi dalam 4 kali survey yang prakarsai National Health Screening Service of the Norwegian Institute of Public Health. Mereka mengerjakan uji fisik kesehatan dan kuesioner yang berisi kebiasaan merokok, olahraga, dan faktor gaya hidup lainnya. Para partisipan kemudian dipantau oleh Central Population Register and the Cancer Registry of Norway.
Hasil pemantauan menunjukkan, terdapat sekitar 4 ribu kasus baru kanker kolon ditemukan dalam kurun waktu 14 tahun dari para perokok aktif. Dari hasil studi, wanita perokok berisiko 19 persen lebih besar menderita kanker usus besar dibanding non perokok. Sedangkan pria perokok aktif berisiko 8 persen lebih besar menderita kanker usus besar dibanding yang tidak merokok. Penelitian juga menemukan wanita yang merokok sejak 16 tahun atau lebih muda, dan sudah merokok selama 40 tahun atau lebih berisiko kanker usus besar lebih tinggi hingga 50 persen.
"Selama 50 tahun terakhir, penderita kanker usus besar terus meningkat. Namun untuk pertama kali studi ini menjelaskan, walau merokok lebih sedikit wanita berisiko lebih besar menderita kanker usus besar," kata Gram.
Risiko kanker usus besar berhubungan dengan jumlah rokok yang dihisap per hari, lamanya merokok, dan jumlah pak rokok per tahun. Hubungan ini ternyata lebih signifikan pada wanita dibanding pria. Hasil penelitian ini, menurut Gram, sudah diketahui International Agency for Research on Cancer of the World Health Organization, namun belum menyebar di kalangan masyarakat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.