Kompas.com - Rasa tidak nyaman dan nyeri pada payudara adalah gangguan pada payudara yang sering dialami. Rasa nyeri tersebut bervariasi dari ringan sampai berat, dan terkadang membutuhkan penanganan medis. Tetapi secara umum nyeri payudara bukanlah gejala kanker.
Ada tiga kategori nyeri pada payudara, yakni yang terkait dengan siklus menstruasi, nyeri yang tak terkait dengan menstruasi, serta nyeri yang asalnya dari dada dan terasa sampai payudara.
Nyeri terkait siklus menstruasi
Pola dari nyeri ini berkaitan dengan perubahan kadar hormonal. Sebagian wanita merasakan nyerinya meningkat sebelum haid dan akan menghilang setelah haid selesai. Nyeri bisa disertai dengan pembengkakan atau tidak.
Nyeri yang tak terkait siklus menstruasi
Tipe nyeri payudara ini biasanya muncul pada wanita usia pramenopause dan masa menopause. Rasa nyeri bisa terasa pada area spesifik di payudara dan sering disebut sebagai "target zone". Pada beberapa wanita, nyeri ini bisa terasa sampai dengan dua tahun lalu hilang.
Nyeri yang tak terkait dengan siklus haid juga bisa muncul karena trauma pada payudara atau juga di bekas luka biopsi. Pada kebanyakan kasus, dokter belum mengetahui penyebab nyeri ini. Jika rasa nyeri sangat tidak nyaman, periksakan ke dokter.
Nyeri yang berasal dari dada
Sebenarnya ini adalah nyeri yang bukan berasal dari payudara, tetapi di bagian tengah dada dan disebut sebagai costochondritis. Kondisi tersebut terjadi ketika tulang rusuk dan tulang payudara bersentuhan. Postur tubuh yang buruk dan proses penuaan bisa meningkatkan tekanan pada persendian di area ini sehingga timbul rasa nyeri.
Meski nyeri pada payudara biasanya bukan gejala kanker, tetapi segera periksakan jika gangguan pada payudara itu mulai mengganggu. Sebelum memeriksakan diri, buatlah catatan mengenai intensitas nyeri dan kapan saja rasa nyeri itu timbul dan hilang.
Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan pada sebagian kasus diperlukan mamografi atau USG jika pasien berusia di atas 35 tahun. Cek biopsi tidak direkomendasikan untuk keluhan nyeri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.