Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/05/2013, 10:14 WIB

Kompas.com - Penggunaan kawat gigi merupakan salah satu cara untuk mendapatkan gigi yang rapi, tetapi Anda juga harus waspada karena gigi berkawat lebih rentan mengalami gigi sensitif.

Gigi sensitif sebenarnya masalah pada gigi yang bukan berasal dari penyakit gigi, melainkan karena terbukanya dentin yang terletak di bawah enamel gigi sehingga gigi menjadi sensitif dan rentan. Keluhan utama dari gigi sensitif adalah rasa ngilu.

Menurut Ariendas Veddytarro, GlaxoSmithKline Detailing Manager, penggunaan kawat gigi akan memicu perubahan ketinggian tulang sehingga gusi menurun.

"Gusi yang turun akan membuat akar gigi jadi terbuka. Padahal akar gigi yang ada di area dalam banyak saraf sehingga memudahkan timbul rasa ngilu," katanya.

Ariandes mengatakan, dalam proses perapihan susunan gigi, akan terjadi perombakan yang menyebabkan posisi gigi bergeser. "Ada sebagian yang tertarik dan menyebabkan penurunan gusi," katanya.

Gigi sensitif bukan gangguan yang langsung terjadi. Butuh waktu lama sampai terjadinya penurunan gusi atau terbukanya lapisan dentin. Karena itu para pemakai kawat gigi disarankan untuk rutin memeriksakan giginya, serta menghindari cara sikat gigi yang terlalu keras.

Rasa ngilu yang timbul akibat gigi sensitif bisa dihindari dengan penggunaan pasta gigi untuk gigi sensitif.

"Kalaupun belum mengalami gigi sensitif, tidak ada salahnya menggunakan. Langkah ini merupakan pencegahan," kata Ariandes.

Kandungan potasium nitrat dalam pasta gigi akan 'menenangkan' ujung saraf yang terkena rangsangan, sehingga tidak menimbulkan rasa ngilu yang tajam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau