Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/07/2013, 13:48 WIB
Rosmha Widiyani

Penulis


Kompas.com - Perawatan metode kanguru, alias sentuhan kulit ke kulit dan dada dengan dada antara ibu dan bayi, memiliki banyak manfaat untuk perkembangan bayi yang lahir prematur.

Di banyak negara, termasuk di Indonesia, perawatan metode kanguru sudah banyak diterapkan. Dalam metode ini, ibu menaruh anak di dadanya minimal satu jam dalam satu waktu dan idealnya dilakukan selama 22 jam pada 6 minggu pertama setelah anak lahir, dan 8 jam perhari di tahun berikutnya.

Dalam sebuah makalah berjudul "Kangaroo Care as a Neonatal Therapy" yang disusun oleh Susan Ludington-Hoe, dijelaskan bahwa perawatan ala kanguru memiliki manfaat sangat banyak, selain meningkatkan ikatan antara ibu dan bayinya.

"Perawatan ini adalah terapi penting untuk meningkatkan tumbuh kembang otak dan tubuh pada bayi prematur," kata peneliti Ludington-Hoe dari Case Western Reserve University's Frances Payne Bolton School of Nursing.

Ia menyarankan agar lebih banyak lagi rumah sakit yang menerapkan metode ini. Ruang perawatan intensif bayi baru lahir seharusnya didesain menjadi tempat yang tenang sehingga perkembangan fisik dan motorik bayi bisa optimal.

Ruangan yang tenang juga bisa mengurangi stres bayi, meningkatkan siklus tidur merreka, dan meningkatkan kemampuan bayi lahir untuk menstabilkan fungsi-fungsi organ mereka.

Di Skandinavia dan Belanda, perawatan metode kanguru dilakukan selama 24 jam dan 7 hari seminggu karena para ibu disarankan untuk terus berada dalam ruang perawatan bayi. Metode ini dilanjutkan di rumah dimana ibu mamakai gendongan khusus agar anak tertahan di dada.

Di beberapa negara Eropa, perawatan ini menjadi standar karena bayi-bayi prematur di sana pulang ke rumah tiga minggu lebih awal dibanding bayi di Amerika Serikat.

Selain pada bayi prematur, metode kanguru juga dipakai pada bayi yang lahir secara normal dan dilanjutkan sampai mereka berusia tiga bulan.

Pada penelitian sebelumnya disebutkan, keuntungan metode ini dirasakan bayi sampai mereka berusia usia 16 tahun. Keuntungan itu meliputi perbaikan fungsi kognitif dan motorik.

Bayi juga memberi respon positif pada ibu dibandingkan suster. Mereka mengalami sakit dan stres yang lebih sedikit saat diberi obat bila berada dalam pelukan ibu.

Selain itu bayi yang dipeluk ibunya cenderung tidur lebih baik sehingga hal ini akan merangsang perkembangan otak dan konektivitas antar saraf.  Berada terus menerus dalam pelukan ibu juga membuat ibu bisa mengenali dengan cepat pertumbuhan dan perkembangan yang dialami buah hatinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau