Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/09/2013, 16:08 WIB
Rosmha Widiyani

Penulis


Kompas.com - Gigi yang sehat merupakan investasi bagi kesehatan anak secara keseluruhan. Sayangnya, cukup banyak anak yang memiliki kondisi gigi susu berlubang.

Menurut drg.Ratu Mirah Afifah, Profesional Relationship Manager Oral Care PT.Unilever Indonesia, masih banyak orangtua yang menganggap remeh kesehatan gigi susu anaknya.

"Kondisi gigi merupakan gerbang bagi kesehatan tubuh secara keseluruhan. Anak dengan gigi terawat akan makan dengan baik sehingga nutrisi yang masuk cukup dan mendukung tumbuh kembangnya," katanya dalam acara temu media Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN) 2013 di Jakarta (2/9/13).

Sebaliknya, anak yang giginya tidak terawat dan berlubang cenderung lebih rewel, susah makan, dan sulit berkonsentrasi.

"Banyak sekali gangguan yang akan dialami anak bila giginya tidak terawat. Belum lagi rasa malu danmindar karena giginya bolong atau gerepes," imbuh drg.Zaura Rini Anggraeni, Ketua Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia.

Rini menjelaskan, kesehatan gigi termasuk dalam hak anak yang harus dipenuhi orangtua. "Gigi susu memang hanya bertahan sampai usia 12 tahun, tapi tidak seharusnya menunggu sampai dewasa untuk merawat gigi," katanya.

Gigi susu juga akan menentukan kondisi gigi permanen anak. Gigi susu yang baik akan menyebabkan gigi permanen tumbuh baik dan kuat.

Perawatan gigi susu seharusnya sudah dimulai sejak gigi anak belum tumbuh. Orangtua bisa membersihkan gigi dengan kain bersih dua kali sehari. Gosok secara perlahan, terutama setelah anak minum susu. Semakin besar, ajari anak kebiasaan menyikat gigi dua kali sehari.

Ratu Mirah menambahkan, buruknya pemeliharaan gigi susu ditemukan di banyak daerah, termasuk di kawasan Indonesia Timur. Karena ini BKGN tahun ini akan meluas sampai ke Indonesia Timur.

"BKGN tahun ini akan mencapai Merauke, Papua, dan Kupang, Nusa Tenggara TImur," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau