Menurut Migraine Research Foundation, meskipun Anda tidak mengalaminya, namun bisa jadi migrain menyerang pada orang-orang terdekat Anda. Faktanya, di Amerika Serikat saja satu dari empat orang mengalami migrain selama musim liburan.
David Yeomans, direktur penelitian nyeri di Stanford University School of Medicine mengatakan, ada beberapa cara untuk menghindari migrain selama liburan. Beberapa cara itu antara lain mengetahui pemicu migrain, menghindari hal-hal pemicu tersebut, dan mempersiapkan hal yang perlu dilakukan saat terjadinya migrain.
Berada dalam lingkungan yang di luar rutinitas, seperti menginap di rumah saudara, bisa jadi pemicu migrain. Maka Yeomans menyarankan untuk selalu menyediakan perlengkapan obat-obatan untuk kondisi gawat darurat, misalnya obat-obatan anti-inflamasi, obat migrain dengan resep, masker mata atau menyumbat telinga, dan obat anti mual. "Persiapan itu mungkin dapat menyelamatkan hari Anda," cetusnya.
Selain itu, menurut Yeomans, dukungan dari keluarga dan orang-orang terdekat dari penderita migrain berperan penting baik untuk mencegah dan meringankan gejala migrain. Misalnya, saat mengadakan pesta, pastikan ada ruang tersendiri yang relatif tenang, maka saat gejala migrain datang, ruangan tersebut dapat dipakai untuk menenangkan diri.
"Namun dukungan tersebut bersifat fleksibel, tergantung pada kebutuhan setiap orang," ujar Yeomans.
Yeomans menambahkan, berpelukan dengan orang yang disayangi juga dapat meringankan gejala migrain. Ini karena saat bersama orang yang disayangi, tubuh secara alami akan mengeluarkan hormon oksitoksin atau hormon cinta. Hormon tersebut berfungsi untuk meringankan rasa nyeri, termasuk gejala migrain.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.