Sebuah studi yang melibatkan 3,5 juta orang dewasa di Amerika menunjukkan, mereka yang menikah memiliki peluang sakit jantung lebih rendah dibandingkan mereka yang masih lajang, bercerai, atau yang pasangannya meninggal dunia.
"Hasil survei tersebut menunjukkan dengan jelas, jika menyangkut dengan kesehatan jantung, status pernikahan berperan," kata dr Carlos Alviar, ketua peneliti. Ia menekankan bahwa penelitian ini adalah studi terbesar yang meneliti kaitan antara pernikahan dan kesehatan jantung.
Salah satu hal yang membuat kesehatan jantung orang yang menikah lebih terjaga, antara lain, pasangan kita bisa langsung menghubungi dokter atau menyiapkan transportasi ke rumah sakit jika terjadi sesuatu dengan jantung. Pasangan yang sudah menikah juga lebih termotivasi untuk menjalankan hidup sehat.
Dalam studi tersebut, risiko penyakit jantung orang yang menikah 5 persen lebih rendah. Angka tersebut lebih besar pada pasangan berusia muda.
Hasil studi juga menunjukkan, jumlah perokok terbanyak ada pada mereka yang bercerai, dan yang paling rendah pada orang yang pasangannya meninggal. Obesitas terutama ditemukan pada mereka yang lajang dan bercerai. Sementara itu, pada mereka yang pasangannya meninggal, banyak ditemukan kasus penyakit diabetes, kurang olahraga, dan hipertensi.
Penelitian ini dilakukan antara tahun 2003 dan 2008 dengan penyaringan data mencapai 20.000 di 50 negara bagian. Usia rata-rata responden adalah 64 tahun, dan 63 persen adalah wanita.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.