Dari pasien yang datang berobat ke klinik Jakarta Knee & Shoulder Orthopaedic Sport Center RS.Pondok Indah Jakarta, lebih dari 41 persen pasien cedera lutut disebabkan oleh kegiatan olahraga.
"Jenis olahraga yang bisa menyebabkan cedera lutut adalah olahraga yang ada gerakan berlari dan melompat, misalnya sepak bola, futsal, basket, atau pun bela diri," kata dr. L.Andre Pontoh, Sp.OT(K), spesialis bedah orthopedi di RS.Pondok Indah Jakarta, Kamis (10/7/14).
Cedera bisa terjadi karena tahapan olahraga tidak dilalui dengan benar, misalnya kurang pemanasan, atau pun karena salah teknik olahraga.
"Sebagian besar pasien saya bukan olahragawan. Kebanyakan adalah mereka yang sebelumnya tidak pernah olahraga, tiba-tiba mau olahraga ekstrem padahal otot-ototnya tidak kuat," katanya.
Gejala utama cedera lutut adalah rasa nyeri pada bagian depan lutut, nyeri saat melakukan gerakan duduk dan berdiri, lutut tidak bisa dilipta penuh, atau nyeri saat naik turun tangga.
Untuk mencegahnya, sebaiknya lakukan kegiatan olahraga secara bertahap. Jika berat badan berlebihan, lakukan olahraga yang tidak terlalu membebani lutut, misalnya bersepeda atau berenang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.