Terus terang saya merasa kewalahan karena kami sama-sama bekerja dan terkadang saya kecapekan. Saya lebih suka berhubungan seks 2 kali seminggu tapi saya takut suami pindah ke lain hati kalau tidak dilayani. Apakah suami saya termasuk hiperseks ya dok? Bagaimana efeknya pada laki-laki kalau ia tidak berhubungan? Terima kasih dok untuk penjelasannya.
Wina (29), Bandung
JAWAB:
Frekuensi hubungan seksual dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu dorongan seksual, waktu yang cukup, dan kualitas hubungan seksual sebelumnya. Sedang dorongan seksual dipengaruhi olah hormon testosteron, kondisi kesehatan, faktor psikis, dan pengalaman seksual sebelumnya.
Tampaknya faktor itu mendukung suami Anda sehingga ingin melakukan hubungan seksual yang sering. Tidak ada alasan menyatakan suami Anda seorang hiperseks. Tetapi tentu harus mempertimbangkan kondisi Anda. Kalau Anda merasa tidak nyaman dengan frekuensi yang sering itu sebaiknya bicarakan dengan suami. Tetapi kalau Anda juga dapat menikmati frekuensi yang sering itu, silakan saja lakukan karena tidak masalah.
Namun dengan frekuensi yang setiap hari, sebenarnya kurang baik kalau tujuannya untuk menghasilkan kehamilan. Mengapa? Dengan hubungan seksual setiap hari, kualitas dan kuantitas sperma menjadi berkurang, dan ini menghambat terjadinya kehamilan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.