Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/08/2014, 12:44 WIB
Kontributor Health, Dhorothea ,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi


KOMPAS.com -
Akupuntur bisa jadi bagian yang melengkapi dalam pengobatan pasien depresi. Studi baru yang diterbitkan di jurnal PLOS Medicine membuktikan, menambahkan terapi akupuntur atau konseling dalam pengobatan depresi bisa membantu menurunkan gejala depresi.

“Studi kami adalah yang pertama secara seksama mengevaluasi dampak akupuntur secara klinis dan ekonomis serta konseling untuk pasien dalam perawatan yang mewakili pasien yang terus mengalami depresi dalam perawatan,” kata peneliti Dr. Hugh MacPherson dari Departemen Ilmu Kesehatan University of York.

Meski begitu, MacPherson mengakui diperlukan riset lebih jauh untuk meneliti lagi soal manfaat akupuntur untuk pengobatan depresi itu.

Studi acak terkontrol itu melibatkan 302 pasien yang menjalani 12 sesi mingguan akupuntur sebagai tambahan terapi pengobatan depresi. Sebanyak 302 pasien menjalani sesi mingguan konseling sebagai tambahan pengobatan dan 151 pasien hanya mendapatkan pengobatan biasa tanpa tambahan konseling dan akupuntur.

Peneliti menemukan pasien yang diberikan akupuntur dan konseling ternyata memiliki skor depresi yang rata-rata lebih rendah tiga bulan kemudian dibandingkan dengan mereka yang hanya mendapatkan pengobatan biasa.

Namun peneliti mencatat bahwa dalam tempo sembilan bulan hingga setahun setelah intervensi tersebut, skor depresi sangat membaik dalam kelompok pengobatan biasa. Skor mereka kurang lebih sama dengan kelompok yang mendapatkan konseling dan akupuntur.

Penelitian ini bukanlah pertama kalinya mengungkapkan manfaat akupuntur untuk pengobatan depresi. Studi sebelumnya di Harvard membuktikan bahwa akupuntur bisa membantu meringankan depresi pada wanita hamil.

Sebelumnya studi kecil di jurnal PLOS ONE membuktikan elekroakupuntur, metode yang menggunakan arus listrik kecil lewat jarum akupuntur, bisa membantu mengobati depresi ketika dikombinasikan dengan pengobatan biasa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com