Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/09/2014, 15:02 WIB
Dian Maharani

Penulis


KOMPAS.com – Kelahiran bayi prematur tentu tak diharapkan para ibu. Bayi prematur lahir ketika usia kandungan ibu kurang dari 37 minggu dengan berat badan di bawah normal yaitu kurang dari 2,5 kilogram. Hal ini menyebabkan organ-organ tubuh bayi tidak berfungsi dengan baik dan berisiko tinggi mengalami masalah kesehatan.

Dokter spesialis anak, Esther H Situmeang mengatakan banyak faktor yang menyebabkan bayi lahir prematur. Faktor terbesar ternyata berasal dari sang ibu itu sendiri.

Ibu tidak sehat
Kondisi kesehatan ibu yang kurang baik sangat mempengaruhi kondisi janin.  Misalnya, ibu mengalami preeklamsi yaitu hipertensi pada kehamilan, dan eklamsi atau kehamilan disertai kejang dan hipertensi berat. Ibu hamil yang menderita penyakit diabetes juga berpotensi melahirkan bayi prematur.  Tak hanya itu, adanya masalah kesehatan pada alat reproduksi juga berisiko melahirkan bayi prematur.

Baca juga: Dedi Mulyadi Temukan Sungai Dibeton Jadi Ruko: Giliran Banjir Nyalahin Gubernur

Merokok
Kelahiran bayi prematur juga bisa disebabkan oleh gaya hidup si ibu yang tidak sehat seperti merokok, minum-minuman keras, dan konsumsi obat terlarang. Ibu yang tidak merokok juga sebaiknya menghindar jadi perokok pasif atau menghisap asap rokok dari perokok. Sebab, zat nikotin pada rokok bisa mengurangi oksigen yang diterima bayi dan membuat pertumbuhan terhambat.

Riwayat kehamilan
Selain itu, riwayat kehamilan pada sang ibu juga bisa menyebabkan bayi lahir prematur. Misalnya, pernah melahirkan bayi prematur sebelumnya, pernah keguguran, dan melakukan aborsi.

Kondisi janin
Faktor lain yaitu karena kondisi janin. Diantaranya, pertumbuhan janin terhambat, infeksi dalam kandungan, dan simpul tali pusat yang bisa menghambat pertumbuhan bayi.  Janin pun harus diberi gizi yang cukup agar tak lahir prematur. Dalam hal ini, para ibu harus rajin kontrol ke dokter kandungan.

Baca juga: 8 Gejala Diabetes yang Dirasakan Saat Bangun Tidur, Apa Saja?

Kondisi psikologi
Kondisi psikologi ibu hamil juga bisa mempengaruhi. Jika sering merasa cemas, stres, hingga depresi, calon ibu juga berisiko melahirkan bayi prematur.

"Faktor lainnya karena ibu yang hamil di usia muda," kata Esther saat ditemui di Rumah Sakit Mitra Keluarga, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Rabu (10/9/2014).

Anda perlu memperhatikan sejumlah faktor tersebut untuk mencegah kelahiran bayi yang lahir prematur. Ukuran bayi prematur bisa sangat kecil yaitu di bawah 1 kg. Semakin cepat bayi lahir sebelum waktunya, maka risiko masalah kesehatannya makin tinggi.

Baca juga: Kembali Jadi Petugas Damkar Depok, Sandi Butar Butar: Dedi Mulyadi Penuhi Janji

Bayi yang lahir prematur juga bisa diprediksi sejak  dini. Misalnya, pada anak pertama si ibu pernah melahirkan bayi prematur, maka kelahiran anak kedua pun memiliki potensi yang sama.

“Kalau dari awal sudah tahu risiko melahirkan bayi prematur tinggi maka kontrol harus lebih ketat,” ujar dokter spesialis kebidanan dan kandungan, Herman Trisdiantono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Hamas Akan Bebaskan 1 Sandera dan Kembalikan 4 Jasad, Israel Malah Tuduh Manipulatif
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau