Wakil Menteri Kesehatan Ali Ghufron Mukti mengatakan pihaknya akan memasang thermal scanner atau alat pendeteksi suhu tubuh di bandara udara tempat para jemaah tiba. Para jemaah haji wajib menjalani pemeriksaan kesehatan ketika tiba di Indonesia.
"Petugas kita akan periksa jemaah yang datang. Kita amati kesehatan mereka sampai 2 minggu," terang Ghufron di Gedung Kementerian Kesehatan, Jakarta, Senin (6/10/2014).
Petugas kesehatan di masing-masing embarkasi akan terus memantau kesehatan para jemaah. Selain itu, jemaah haji juga diminta aktif melaporkan kepada petugas kesehatan jika memiliki gejala-gejala penyakit ebola. Nantinya, mereka bisa dirujuk ke rumah sakit khusus haji.
Ghufron berharap para jemaah haji juga telah memiliki kartu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) sehingga tidak perlu mengeluarkan biaya untuk pelayanan kesehatan sepulang dari haji. Ia mengatakan, sejauh ini tidak ada jemaah haji yang terinfeksi ebola. Hanya saja, pemerintah tetap harus melakukan antisipasi pencegahan.
"Jemaah yang nanti pulang itu, selain termonitor, bisa aktif memonitor. Dia harus menjaga perilaku hidup bersih dan sehat," kata Ghufron.
Untuk diketahui, wabah ebola dapat menular melalui darah atau cairan tubuh dari orang yang telah terinfeksi virus ebola. Gejala awal dari penyakit mematikan ini diantaranya demam, sakit kepala, nyeri otot, dan diare.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.