KOMPAS.com - Waktu kecil kita sering diingatkan untuk tidak banyak makan permen yang manis karena dapat merusak gigi. Pernyataan ini bukan isapan jempol belaka. Studi terbaru di Inggris menunjukkan bahwa mengurangi konsumsi gula dapat menurunkan risiko kerusakan gigi secara signifikan.
Para peneliti menemukan bahwa lubang pada gigi dapat terus melebar jika banyak mengasup makanan manis atau menambahkan gula pada makanan. Agar gigi tetap sehat, dianjurkan mengurangi konsumsi gula tidak lebih dari 5 persen per hari. Hal ini termasuk mengurangi sukrosa, glukosa, dan fruktosa yang ditambahkan pada makanan, serta gula yang terdapat dalam dalam madu, sirup, dan buah.
Kepala divisi nutrisi dan promosi kesehatan mulut di Tufts University School of Dental Medicine, Carole Palmer, mengatakan belum diketahui pasti berapa banyak konsumsi gula yang bisa memicu risiko kerusakan pada gigi.
Palmer menjelaskan, proses gigi berlubang berawal dari bakteri yang menempel pada gigi dari makanan. Sisa makanan yang menumpuk itu pun menjadi plak-plak dalam gigi. Ketika Anda makan gula, bakteri muncul. Bakteri kemudian akan mengubah gula menjadi asam. Kadar asam dalam gigi ini pun akan merusak enamel gigi dan menyebabkan pembusukan hingga gigi berlubang.
Namun, reaksi kerusakan gigi karena gula akan berbeda ketika Anda meminum sesuatu yang manis. Jika Anda minum secangkir kopi manis dengan satu sendok teh gula atau 10 sendok, potensi pembusukian gigi akan sama.
"Selama Anda sedikit minum dan mengemil makanan, bakteri yang dapat menyebabkan pembusukan mengubah gula yang menjadi asam, dan asam yang mengikis gigi," kata Palmer.
Palmer mengatakan, kita tidak bisa menghindari asupan gula. Sebab, gula alami pun terdapat dalam makanan seperti buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian. Untuk itu, rutin lah menyikat gigi setelah makan dan sebelum tidur. Sebaiknya jangan konsumsi makanan atau minuman sepanjang hari. Bersihkan mulut dan gigi Anda agar bakteri tidak bebas berkembang biak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.