Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/11/2014, 15:31 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi


UNGARAN, KOMPAS.com - Kusta termasuk penyakit kulit yang penularannya tidak mudah. Namun, kondisi tubuh yang lemah dan kontak terus menerus dalam waktu lama bisa memudahkan penularannya.

Kabid Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, dr. Wahyu Setianingsih mengatakan, untuk memutuskan mata rantai penularan penyakit kusta, gejala dini kusta harus segera diobati.

"Kuncinya ada di peningkatan penemuan kasus sebanyak-banyaknya sedini mungkin. Salah satu tanda gejalanya, yakni sakit kulit seperti panu," kata Wahyu saat ditemui di Ungaran, Kamis (20/11/2014).

Jika ditemukan gejala awal kusta, segeralah ke puskesmas atau rumah sakit terdekat untuk konsultasi. Menurut dia, fasilitas kesehatan dan obat, baik pada Puskesmas maupun rumah sakit di Jawa Tengah sudah siap. Sebab jika terlambat penemuannya, lanjutnya, pengidap akan mengalami cacat seumur hidup.

"Yang mengetahui positif tidaknya adalah tenaga medis, jika diperlukan pasien akan dirujuk ke RSUD," ujarnya.

Sementara itu, Kasubdit Kusta dan Frambusia Kementerian Kesehatan RI, Rita Yulihane mengungkapkan, penderita kusta saat ini cenderung dianggap tidak baik di masyarakat sehingga penderitanya malu untuk berobat.

"Sesungguhnya penyakit kusta bisa disembuhkan tuntas dan penularannya sangat sulit. Jadi masyarakat tidak perlu takut serta khawatir, orang yang menderita kusta silahkan datang ke Puskesmas supaya mendapatkan pelayanan," paparnya.

Salah satu upaya untuk mengantisipasi agar penyakit kusta tidak menular adalah dengan membudayakan gerakan cuci tangan menggunakan sabun. "Kunci pencegahannya ada pada kebersihan, minimal cucilah tangan menggunakan sabun dan air yang mengalir," pungkasnya.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau