Pada dasarnya ketika berat badan bertambah atau justru berkurang, jumlah sel lemak yang disebut dengan adiposit tidak ikut bertambah atau menurun.
"Tapi sel lemak itu menjadi membesar atau menyusut. Ini sebabnya ada orang yang kerap punya masalah kelebihan lemak di area tubuh tertentu. Biasanya mereka punya lebih banyak sel lemak di area itu dibanding bagian tubuh lainnya," kata Stephen S.Park, presiden American Academy of Facial Plastic and Reconstructive Surgery.
Selain itu, sebagian orang terlahir dengan struktur tulang wajah tertentu di bagian wajah sehingga wajah terlihat lebih bulat.
Walau kita tak bisa mengubah faktor genetik atau mengurangi jumlah sel lemak, tapi ada beberapa cara yang dapat kita lakukan untuk membuat wajah terlihat lebih tirus dan lemak berlebih tak terlalu terlihat di bagian wajah dan leher.
- Lawan retensi cairan
Kelebihan alkohol, gula, dan juga asupan garam, bisa berpengaruh pada wajah dan pipi yang terlihat lebih tembam. Kelebihan asupan itu akan menyebabkan jaringan tubuh, termasuk di area wajah, menahan cairan. Oleh karena itu kurangi asupan gula, garam, dan juga alkohol, serta perbanyak konsumsi air. Saat kita dehidrai, tubuh akan lebih menahan cairan yang masuk.
- Kendalikan intoleransi makanan
Orang yang memiliki alergi makanan atau intoleransi makanan, misalnya sensitif pada gluten dan juga menderita gangguan pencernaan sindrom iritabilitas usus (IBS), kerap mengeluhkan bagian wajah yang tampak bulat. Perut kembung adalah gejala paling umum yang menandakan ada sesuatu yang tidak beres pada pencernaan.
- Fluktuasi hormon
Jika wajah tampak lebih "bengkak" menjelang menstruasi ini memang dipengaruhi oleh faktor hormonal. Sebelum haid datang, tubuh akan mengalami peningkatkan hormon progesteron sehingga kita akan mengalami gejala-gejala pramenstruasi, termasuk wajah yang lebih tembam.