Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/03/2015, 12:03 WIB


KOMPAS.com -
 Menelan adalah hal yang biasa bagi kita, bahkan kita bisa menelan ludah puluhan kali dalam hitungan menit. Kecuali saat kita sedang sakit tenggorokan yang membuat menelan air pun terasa nyeri.

Sakit pada tenggorokan adalah salah satu alasan paling umum orang pergi ke dokter, jauh di atas tekanan darah tinggi, masalah punggung, dan ruam. Gangguan ini dapat bersiap akut, datang tiba-tiba dan berlangsung beberapa hari, bahkan bulan.

Penyebab sakit tenggorokan masih membingungkan, bahkan bagi dokter. Jika gejala yang dialami menetap atau parah, segera konsultasikan ke dokter. Berikut adalah beberapa penyebab tersering sakit pada tenggorokan, menurut John Ingle, dokter spesialis telinga hidung dan tenggorokan.

1. Pilek
Infeksi saluran pernapasan atas yang disebabkan oleh virus seperti pilek adalah penyebab paling umum dari sakit tenggorokan akut. Biasanya diawali dengan iritasi tenggorokan atau hidung tersumbat. Kemudian muncul gejala lain seperti batuk, bersin, dan hidung meler, dan dapat berdampak pada rasa sakit di belakang kepala, kata Dr Ingle.

Beberapa virus ini bisa langsung menyerang tenggorokan Anda, yang dapat menyebabkan ulserasi (luka) kecil yang terbentuk pada lapisan halus faring, yang terletak di amandel.

"Hal ini dapat memicu sensasi terbakar yang terus berlanjut, bahkan ketika Anda sedang tidak menggunakan tenggorokan", kata Ibrahim Alava, MD, asisten profesor di departemen otorhinolaryngology kepala dan leher di University of Texas Health Science Center di Houston Medical School.

Selain virus, iritasi juga bisa terjadi karena batuk atau membuang dahak. Dalam hal ini, tenggorokan Anda akan biasanya hanya merasa sakit ketika Anda menelan. Obat-obatan, cukup istirahat dan minum bisa membantu mengurangi gejala flu dan dalam beberapa hari kita akan merasa nyaman kembali.

2. Flu
Sakit tenggorokan bukanlah suatu gejala atau ciri utama yang muncul dari virus influenza, tetapi dapat muncul saat flu menyerang. Seperti salesma, batuk juga dapat mengiritasi tenggorokan dan menyebabkan rasa sakit.

Salah satu perbedaan flu dan salesma, salesma biasanya datang secara bertahap. Sementara flu terjadi lebih tiba-tiba.

"Anda dapat mengalami sakit tenggorokan pada keduanya, tapi jika ini bersamaan dengan flu maka hal tersebut akan lebih parah," kata Dr Ingle. "Anda mungkin akan merasakan nyeri tubuh, demam tinggi, dan kelelahan."

3. Infeksi bakteri
Sakit tenggorokan yang disebabkan oleh infeksi bakteri seperti radang tenggorokan atau tonsilitis (amandel) bisa berakibat menjadi parah. Anda mungkin paling akrab dengan radang tenggorokan, yang merupakan sekitar 10 persen dari keluhan sakit tenggorokan akut pada orang dewasa.

Berbeda dengan salesma, Anda tidak akan mengalami bersin, hidung mampet, atau batuk dengan radang tenggorokan. Anda akan mengalami sakit tenggorokan yang dimulai dengan cepat dan dapat menyebabkan rasa sakit saat menelan. Anda juga akan mengalami bau mulut, demam, dan pembengkakan kelenjar getah bening di leher.

Buatlah janji dengan dokter Anda jika Anda memiliki gejala yang parah atau mengalami demam. Pemeriksaan fisik akan menunjukkan adanya nanah yang terdapat pada bagian belakang amandel Anda. Hal ini merupakan sinyal bahwa sel darah putih Anda sedang melawan bakteri, kata Alava. (Cobalah untuk mengamati kondisi tenggorokan Anda menggunakan cermin. Namun kebanyakan orang sering tertipu oleh batu putih kecil di amandel atau bahkan partikel makanan, yang mereka kira nanah)

"Antibiotik direkomendsasikan dalam dosis tertentu guna melawan dan membunuh infeksi," kata Alava. (Monica Erisanti)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau