Saat ini kita mengetahui sangat sulit bagi pasien yang membutuhkan darah untuk mendapatkan transfusi darah. Keterbatasan darah dan ketersediaan donor yang terbatas yang membuat meraka yang membutuhkan darah sulit untuk mendapatkan darah.
Saya sebagai seorang dokter penyakit dalam sangat merasakan sekali masalah ketebatasan dan kelangkaan darah saat ini. Ada beberapa hal yang membuat keterbatasan darah saat ini antara lain karena rendahnya minat seseorang untuk melakukan donor darah. Padahal kalau saja kita tahu manfaatnya apalagi bagi orang yang sedang melakukan puasa Ramadhan pasti mereka akan tergerak mendonorkan darahnya.
Puasa Ramadhan yang kita laksanakan saat ini mengandung hikmah sehat yang besar, dari pengontrolan berat badan, pengontrolan kolesterol darah, kadar asam urat, gula darah dan pengendalian berbagai penyakit yang berhubungan dengan faktor stress dan detoksikasi racun didalam tubuh. Melalui donor darah kita akan mengeluarkan darah kita sebanyak 350-450 cc dan membawa manfaat yang besar untuk hidup dan kehidupan kita.
Donor darah sangat bermanfaat untuk kesehatan pendonornya. Dengan pengambilan darah 450 cc, akan berkurangnya berat badan dan akan terjadi proses pembakaran kalori sebanyak 600 kalori. Darah yang dikeluarkan akan membuat tubuh memperbaruhi darah kita. Tubuh akan berespon atas darah yang dikeluarkan dan segera dibuat sel darah merah baru.
Kondisi ini membuat kadar besi (Fe) darah menjadi stabil dan ini membuat jantung kita lebih sehat. Zat besi sendiri jika tinggi didalam darah akan meningkatkan kerusakan radikal bebas dan hal ini berhubungan dengan meningkatnya risiko kanker dan penuaan.
Salain itu adanya darah yang dikeluarkan saat kita donor akan mengurangi kepekatan dari darah kita, membuat aliran darah kita menjadi lancar. Hal ini tentunya akan membuat kita terhindar dari terjadinya serangan jantung.
Suatu penelitian yang dilakukan di Amerika dan dipublikasi pada American Journal of Epidemiology mendapatkan bahwa orang yang melakukan donor darah secara rutin ternyata akan mengurangi risiko terkena serangan jantung hampir 88 % dibandingkan orang yang tidak melakukan donor darah.
Di sisi lain, saat kita akan mendonorkan darah atas proses pemeriksaan yaitu berupa pemeriksaan tekanan darah dan hemoglobin, selain itu darah yang kita donasikan juga diperiksa untuk beberapa virus menular seperti virus hepatitis B, hepatitis C dan virus HIV. Sehingga kita juga mendapatkan mini check up untuk proses pemberian donor darah ini.
Waktu yang tepat untuk donor darah adalah menjelang buka dan sesudah buka puasa. Yang penting syarat-syarat menjelang pengambilan darah pada donor telah terpenuhi. Syarat untuk donor darah sesuai Palang Merah Indonesia antara lain umur 17-65 tahun, TD (sistolik 170-100,diastolik 70-100),Hb (12,5 -17 mg/dl), tidak demam (suhu <37,5) dan BB > 45 kg dll terpenuhi.
Selain itu tentunya bagi pasien dengan penyakit kronis seperti penyakit jantung dan paru-paru kronis dan menderita penyakit yang dapat menularkan infeksi kepada orang lain seperti hepatitis B, C, HIV dan sfilis tidak boleh melakukan donor darah.
Akhirnya saya mengajak masyarakat untuk juga peduli turut mendonorkan darahnya di bulan suci yang penuh magfirah dari Allah SWT. Tidak ada donor tidak ada darah. Darah adalah hidup buat pasien yang memang membutuhkan. Mari berdonor darah dalam keadaan “sulit darah” untuk menyelamatkan nyawa orang lain.
Dr.Ari Fahrial Syam
Praktisi klinis dan pengamat kesehatan