Konselor laktasi Muji Hananik dari Rumah Sakit Bunda, Jakarta, mengatakan, seorang ibu seharusnya fokus pada bayinya saat menyusui. "Konsen kalau menyusui, jangan main handphone. Enggak boleh, ya. Kita kan harus sabar. Ajak bayi komunikasi, melakukan stimulasi," kata Muji dalam diskusi di RS Bunda, Jakarta, Sabtu (12/9/2015).
Stimulasi kepada bayi dilakukan dengan mengajaknya berbicara, menyentuh, atau mengajak senyum. Hal-hal seperti itu dapat meningkatkan ikatan antara ibu dan bayi atau bonding. Fokus kepada bayi juga akan membuat ibu dan bayi nyaman dalam proses menyusui.
Hal senada dikatakan terapis hypno-breastfeeding Fonda Kuswandi. Fonda mengaku pernah mendapati ibu yang mengalami lecet pada putingnya karena digigit oleh sang buah hati saat menyusui. Ternyata, ibu tersebut saat itu menyusui sambil bermain handphone.
"Sekarang digital banget. Please, kalau lagi menyusui, jangan sambil main gadget," kata Fonda lagi.
Ia menjelaskan, saat menyusui, bayi biasanya akan menatap ke arah mata ibu. Saat itulah terjadi kontak mata antara ibu dan bayi sehingga menjadi saat yang baik untuk berkomunikasi.
"Bayangin kalau ibu ngajak bapak ngomong, tetapi bapak lagi sibuk nonton Piala Dunia, nengok enggak? Enggak, kan. Rasanya sakit, kesal. Nah, itu yang dirasakan bayi juga," kata Fonda.
Isapan bayi pada payudara ibu sangat penting untuk meningkatkan hormon prolaktin, salah satu hormon yang menghasilkan ASI. Untuk itu, perlu fokus saat menyusui dan perhatikan cara menyusui yang benar.
Tetap fokus pada bayi juga membantu Anda mengetahui apakah bayi sudah selesai menyusui atau belum, apakah bayi sudah kenyang, dan sebagainya. Hal ini tentunya dapat mendukung terlaksananya ASI eksklusif selama 6 bulan dan pemberian ASI hingga 2 tahun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.