Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Larangan Pria Gay Jadi Donor Darah di Perancis Akan Dicabut

Kompas.com - 05/11/2015, 11:18 WIB
KOMPAS.com — Pemerintah Perancis berencana mencabut larangan yang menyebutkan pria homoseksual (gay) tidak diperbolehkan jadi donor darah. Meski begitu, tetap ada syarat yang ditetapkan.

Pria gay diperbolehkan menyumbangkan darahnya asalkan mereka absen melakukan hubungan seksual satu bulan sebelumnya.

"Menyumbangkan darah adalah tindakan kebaikan, bentuk pertanggungjawaban warga sipil dan orientasi seksual donor seharusnya tidak menjadi halangan," kata Menteri Kesehatan Perancis Marisol Touraine.

Baca juga: 12 Manfaat Air Kelapa, Turunkan Berat Badan dan Sehatkan Ginjal

Larangan bagi pria gay untuk menyumbangkan darahnya dimulai tahun 1983 untuk mencegah penyebaran AIDS.

Touraine menjelaskan lebih rinci bahwa pada awalnya donasi "seluruh darah", yakni kombinasi dari sel darah merah, plasma, dan platelet, akan terbuka untuk pria gay yang tidak melakukan hubungan seksual 12 bulan sebelumnya.

Untuk donasi plasma darah saja, atau komponen cair dari darah, diperbolehkan jika pria tersebut tidak berhubungan seksual dengan pria lain dalam periode 4 bulan sebelumnya, ataupun jika ia menjalani hubungan monogami.

Baca juga: Cara Menurunkan Asam Urat dengan Gaya Hidup Sehat Tanpa Obat

Selanjutnya para pakar akan menganalisis apakah perubahan kebijakan ini meningkatkan risiko. Setelah itu kemungkinan akan ada pelonggaran kebijakan pada tahun 2017.

Meski demikian, kelompok advokasi SOS Homophobie mengatakan bahwa peraturan itu masih menunjukkan adanya "diskriminasi berbasis orientasi seksual" karena untuk pria atau wanita heteroseksual tidak ada aturan absen bercinta.

Isu mengenai donasi darah ini memang sangat sensitif di Perancis setelah ratusan orang meninggal dunia pada tahun 1980-an akibat darah yang tercemar HIV disebarkan oleh pusat transfusi darah nasional.

Baca juga: 11 Manfaat Kesehatan Daun Kelor yang Perlu Diketahui

Sebagian dari darah tersebut juga diberikan ke negara lain sehingga ditemukan infeksi dan kematian pada ratusan korban lainnya.

Pada saat itu beberapa pejabat publik, termasuk kepala pusat transfusi darah nasional, dipecat atau dipenjara.

Kewajiban melakukan tes HIV pada darah yang disumbangkan dimulai tahun 1985, tetapi antibodi dari virus tersebut baru muncul beberapa minggu setelah infeksi. Pada periode tersebut, seseorang yang sebenarnya sudah terinfeksi bisa saja menunjukkan hasil tes HIV negatif.

Selain di Perancis, ada beberapa negara lain yang melarang pria homoseksual menyumbangkan darah dalam periode 12 bulan setelah hubungan seks, misalnya Australia, Inggris, Jepang, dan Swedia.

Menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan AS, pria yang berhubungan seks dengan pria lain berisiko tinggi tertular HIV.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Terkini Lainnya

BPOM Telah Terbitkan Izin Edar Pertama Obat VMS

BPOM Telah Terbitkan Izin Edar Pertama Obat VMS

Health
Sebelum Meninggal, Hotma Sitompul Jalani Cuci Darah, Ketahui Prosedurnya

Sebelum Meninggal, Hotma Sitompul Jalani Cuci Darah, Ketahui Prosedurnya

Health
Apakah Stevia Aman untuk Penderita Diabetes? Ketahui Manfaat dan Risikonya

Apakah Stevia Aman untuk Penderita Diabetes? Ketahui Manfaat dan Risikonya

Health
Cara Alami Mengatasi Batu Ginjal: 11 Obat yang Bisa Dicoba di Rumah

Cara Alami Mengatasi Batu Ginjal: 11 Obat yang Bisa Dicoba di Rumah

Health
Apa Penyebab Uban di Usia Muda? Ini Penjelasan Lengkapnya...

Apa Penyebab Uban di Usia Muda? Ini Penjelasan Lengkapnya...

Health
Mengenal Batu Ginjal: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengeluarkannya

Mengenal Batu Ginjal: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengeluarkannya

Health
Menguatkan Genggaman Tangan Ternyata Penting, Ini Alasan dan Caranya…

Menguatkan Genggaman Tangan Ternyata Penting, Ini Alasan dan Caranya…

Health
Menghadapi Pancaroba: Tips Menjaga Kesehatan di Tengah Perubahan Cuaca

Menghadapi Pancaroba: Tips Menjaga Kesehatan di Tengah Perubahan Cuaca

Health
Mati Rasa dalam Percintaan: Kenali 11 Penyebab dan Cara Menghadapinya

Mati Rasa dalam Percintaan: Kenali 11 Penyebab dan Cara Menghadapinya

Health
5 Efek Samping Teh Detoks: Apa yang Harus Diwaspadai Sebelum Mengonsumsinya?

5 Efek Samping Teh Detoks: Apa yang Harus Diwaspadai Sebelum Mengonsumsinya?

Health
11 Makanan yang Aman untuk Atasi Panas Dalam dan Sakit Tenggorokan

11 Makanan yang Aman untuk Atasi Panas Dalam dan Sakit Tenggorokan

Health
Penderita Penyakit Ginjal Wajib Tahu: 16 Makanan yang Perlu Dihindari

Penderita Penyakit Ginjal Wajib Tahu: 16 Makanan yang Perlu Dihindari

Health
Hotma Sitompul Pernah Derita Batu Ginjal Sebelum Meninggal, Kenali Gejalanya Sebelum Terlambat

Hotma Sitompul Pernah Derita Batu Ginjal Sebelum Meninggal, Kenali Gejalanya Sebelum Terlambat

Health
1,3 Juta Anak Belum Imunisasi, Kemenkes Libatkan Influencer Sebarkan Pentingnya Imunisasi

1,3 Juta Anak Belum Imunisasi, Kemenkes Libatkan Influencer Sebarkan Pentingnya Imunisasi

Health
233 Warga Tangsel Terjangkit DBD, Dinkes Imbau Waspada dan Lakukan 3M Plus

233 Warga Tangsel Terjangkit DBD, Dinkes Imbau Waspada dan Lakukan 3M Plus

Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau