Pria gay diperbolehkan menyumbangkan darahnya asalkan mereka absen melakukan hubungan seksual satu bulan sebelumnya.
"Menyumbangkan darah adalah tindakan kebaikan, bentuk pertanggungjawaban warga sipil dan orientasi seksual donor seharusnya tidak menjadi halangan," kata Menteri Kesehatan Perancis Marisol Touraine.
Larangan bagi pria gay untuk menyumbangkan darahnya dimulai tahun 1983 untuk mencegah penyebaran AIDS.
Touraine menjelaskan lebih rinci bahwa pada awalnya donasi "seluruh darah", yakni kombinasi dari sel darah merah, plasma, dan platelet, akan terbuka untuk pria gay yang tidak melakukan hubungan seksual 12 bulan sebelumnya.
Untuk donasi plasma darah saja, atau komponen cair dari darah, diperbolehkan jika pria tersebut tidak berhubungan seksual dengan pria lain dalam periode 4 bulan sebelumnya, ataupun jika ia menjalani hubungan monogami.
Selanjutnya para pakar akan menganalisis apakah perubahan kebijakan ini meningkatkan risiko. Setelah itu kemungkinan akan ada pelonggaran kebijakan pada tahun 2017.
Meski demikian, kelompok advokasi SOS Homophobie mengatakan bahwa peraturan itu masih menunjukkan adanya "diskriminasi berbasis orientasi seksual" karena untuk pria atau wanita heteroseksual tidak ada aturan absen bercinta.
Isu mengenai donasi darah ini memang sangat sensitif di Perancis setelah ratusan orang meninggal dunia pada tahun 1980-an akibat darah yang tercemar HIV disebarkan oleh pusat transfusi darah nasional.
Sebagian dari darah tersebut juga diberikan ke negara lain sehingga ditemukan infeksi dan kematian pada ratusan korban lainnya.
Pada saat itu beberapa pejabat publik, termasuk kepala pusat transfusi darah nasional, dipecat atau dipenjara.
Kewajiban melakukan tes HIV pada darah yang disumbangkan dimulai tahun 1985, tetapi antibodi dari virus tersebut baru muncul beberapa minggu setelah infeksi. Pada periode tersebut, seseorang yang sebenarnya sudah terinfeksi bisa saja menunjukkan hasil tes HIV negatif.
Selain di Perancis, ada beberapa negara lain yang melarang pria homoseksual menyumbangkan darah dalam periode 12 bulan setelah hubungan seks, misalnya Australia, Inggris, Jepang, dan Swedia.
Menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan AS, pria yang berhubungan seks dengan pria lain berisiko tinggi tertular HIV.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.