Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/11/2015, 19:25 WIB
KOMPAS.com - Banyak yang salah kaprah mengartikan seks sehat. Ternyata, bukan frekuensi dan durasi yang penting untuk menciptakan seks yang sehat. Cari tahu yuk, apakah seks Anda sudah termasuk sehat.

Untuk mendapatkan seks sehat, intinya kedua pasangan harus bahagia. Maka, keduanya harus bersenang-senang saat melakukan hubungan seks.

"Kalau mengikuti tips posisi begini, gaya begitu, dan sederet saran lainnya, bisa-bisa jadi makin lemas. Jangan menjadikan tips untuk berhubungan seks yang sehat sebagai beban atau peer," tandas pakar seksologi Zoya Amirin.

Menurut Zoya, posisi atau gaya seheboh apa pun saat bercinta tak ada artinya bila salah satu atau bahkan kedua pasangan melakukannya sebagai beban.

Gaya bercinta yang dilakukan bisa jadi lagi-lagi sama, tapi tertawa-tawa, berciuman, dan saling menggoda di tempat tidur yang dilakukan dilakukan saat bercinta akan membuat seks lebih sukses. Praktis, hubungan suami-istri menjadi lebih hangat dan intim.

Agar seks yang dilakukan tergolong sehat, Zoya menyebut perlunya good enough sex, sebuah teori yang dikemukakan Barry W. McCarthy, seksolog dari Amerika.

Ada lima hal yang harus dilakukan untuk bisa mendapatkan good enough sex yang pada akhirnya menjadikan seks sehat. Pertama, jangan memaksakan keinginan pada pasangan. Apa pun tips yang diberikan sekalipun oleh seksolog, suami istri harus bersenang-senang saat berhubungan seks.

Zoya mengatakan, bila gagal menjalan tips, tak masalah. Tertawakan saja kegagalan itu bersama. Jangan dijadikan terlalu serius dan harus sesuai tips, atau bahkan akhirnya menyalahkan pasangan kalau tidak menuruti.

Teori good enough sex, lanjutnya menyebutkan bahwa seks seperti selera makan. Terkadang muncul situasi di mana kita sangat ingin melakukan hubungan seks, tapi di saat yang lain kadang kita sedang tidak mood.

Nah, terkadang pula pasangan memiliki kadar selera yang berbeda dari kita pada saat yang sama. Kalau sudah begini, menurut Zoya, diperlukan selera yang sama agar kedua pasangan bisa bertemu di tengah.

"Kalau kita sedang menggebu untuk bercinta tapi pasangan sedang tidak mood, kita harus mencari cara supaya bisa sedikit menurunkan gairah. Sebaliknya, pasangan juga mencari cara agar bisa menaikkannya sedikit, sehingga bisa ketemu di tengah," katanya.

Sering dilupakan

Cara kedua adalah be mindful. Setiap individu, menurut Zoya, memiliki kepekaan emosi terhadap pasangannya. Jadi, ketika seseorang berhubungan seks dengan pasangannya, seharusnya hati, pikiran, dan tubuhnya, juga fokus bersama pasangan.

Ketiga adalah berciuman. Maksudnya, berciuman secara bergairah, bukan sekadar tanda berpamitan pergi. Cara ini terkesan sepele tapi sering dilupakan banyak orang. Ciuman juga bisa menjadi pemanasan sebelum berhubungan seksual.

Cara keempat yaitu tatapan mata, yang juga dilupakan banyak orang. Semakin banyak tatapan mata yang dilakukan seseorang terhadap pasangannya, makin besar kemungkinan dia memiliki hubungan seks yang sehat dan hangat.

Zoya menyarankan, cukup luangkan waktu lima menit perhari untuk mengobrol dengan pasangan sambil melakukan kontak mata mesra.

Kelima, ganti posisi bercinta dengan pasangan setidaknya dua bulan sekali. "Kalau pun gagal, tidak masalah. Sebetulnya yang bagus sebulan sekali," ujar Zoya.

Jika semua tahapan di atas dijalani dengan baik, maka seks sehat dengan sendirinya tercipta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau