Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/11/2015, 10:06 WIB
Dian Maharani

Penulis

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Insomnia merupakan gangguan tidur berupa kesulitan mulai tidur, tidak bisa mempertahankan tidur (sering terbangun di malam hari), dan terbangun terlalu awal.

Insomnia bisa terjadi dalam hitungan hari, berminggu-minggu, dan bersifat kronis jika lebih dari 1 bulan.

Kepala Klinik Psikosomatik Rumah Sakit Omni Alam Sutera, dr. Andri SpKJ mengatakan, insomnia bisa diatasi dengan berbagai cara. Langkah utamanya adalah mencoba untuk melakukan pola tidur teratur.

"Tidurnya jangan lebih dari jam 12 malam terus. Saat mengantuk pergilah tidur. Lalu, bangun pagi secara teratur," kata Andri dalam seminar Insomnia and It's Related Disorder di RS Omni Alam Sutera, Tangerang Selatan, Jumat (13/11/2015).

Selain itu, hindari olahraga terlalu berat pada malam hari. Idealnya, selesai berolahraga minimal 2 jam sebelum tidur. Kemudian, jangan minum kopi, teh atau minuman yang mengandung kafein menjelang tidur, dan hindari melakukan pekerjaan, menggunan gadget, atau menonton TV sebelum tidur.

Nah, jika dengan cara tersebut tidak ampuh mengusir insomnia, bisa dibantu dengan terapi obat. "Berikan obat anti-insomnia yang tepat. Yang mempunyai efek menidurkan atau efek hipnotik," kata Andri.

Mengikuti rekomendasi Food and Drug Administration di Amerika Serikat, obat tidur yang disarankan dan juga tersedia di Indonesia, yaitu zolpidem, estazolam dan ramelteon.

Selain itu, menurut Andri dokter juga perlu memastikan apakah insomnia yang terjadi berkaitan dengan masalah gangguan jiwa lain atau tidak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekonstruksi Gaza Usai Perang Butuh Rp 870 Triliun, Untuk Apa Saja?
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau