Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/11/2015, 10:25 WIB
Ayunda Pininta

Penulis

Sumber Dailymail

KOMPAS.com - Kesepian telah dikaitkan dengan banyak masalah kesehatan , di antaranya depresi, obesitas, dan kematian dini. Pasalnya, kesepian dapat memperburuk gejala stres yang akhirnya berdampak negatif pada kesehatan fisik Anda.

Menjaga kebersamaan dengan keluarga dan teman-teman, bergabung dengan klub atau komunitas, serta meluangkan waktu untuk bersosialisasi, tentu dapat membuat Anda tak merasa sendiri. Namun menurut pelitian terbaru, ada cara lain yang lebih efektif untuk memerangi rasa sepi.

Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Health Psychology menyimpulkan, mengatasi kesepian bisa dilakukan tanpa kehadiran orang lain, yang artinya Anda sendiri pun bisa mengatasinya. Dalam studi tersebut, peneliti menganalisa  537 mahasiswa, rata-rata ialah perempuan usia 22 tahun.

Baca juga: Menag Majukan Lagi Libur Lebaran Jadi Tanggal 21 Maret agar Mudik Lebih Longgar

Para peserta diminta untuk mengisi survei tentang rasa kesepian mereka, suasana hati mereka, gejala fisik yang tidak menyenangkan, serta asupan alkohol.

Para peneliti lalu membagi kuesioner yang berisi tentang: Kesadaran (yang berisi sejauh apa kejujuran seseorang tentang tingkat kesepian yang merka hadapi), Perilaku (tingkat di mana orang bertindak sesuai dengan keyakinan mereka), Orientasi (bagaimana mereka terbuka dan jujur pada orang lain), serta Pengelolaan Bujukan (seberapa baik seseorang dapat menjadi diri sendiri tanpa terpengaruh oleh pendapat orang lain).

Hasilnya, mahasiswa perempuan yang jujur pada diri sendiri tentang rasa kesepian yang mereka rasakan akan sangat mungkin terhindar dari penyakit-penyakit berbahaya yang disebabkan oleh rasa kesepian tadi.

Baca juga: Ironis Jalan Layang Tol MBZ Dikorupsi hingga Tak Bisa Dilewati Tronton, Pelakunya Cuma Dihukum 4 Tahun

Sebaliknya, mereka yang tak jujur kalau dirinya kesepian seperti “memaksakan” diri untuk melakukan sesuatu yang tak disukai, menjadi periang—padahal ia seorang pendiam—demi disukai bayak orang, atau mengunjungi tempat-tempat yang sedang hits hanya karena ingin dianggap punya pergaulan luas, malah menigkatkan perasaan depresi.

“Akhirnya, orang-orang yang jujur tentang masalah yang sedang dihadapi dan tetap menjadi diri sendiri lebih mungkin untuk terhindar dari hal-hal yang sebenarnya tidak membuat mereka bahagia serta terhindar dari hal-hal kontraproduktif seperti minum alkohol. Bahkan ketika mereka kesepian, mereka akan tahu siapa saja orang yang tepat untuk membantu mereka mengkahiri  kesepian. Sehingga kesepian lebih mudah teratasi,” kata salah satu penulis studi.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Utusan Khusus Trump ke Moskwa, Bahas Gencatan Senjata
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau