KOMPAS.com - Kegemukan merupakan salah satu faktor yang membuat seseorang rentan menderita penyakit diabetes melitus. Meski begitu, saat sudah terkena diabetes, berat badan pasien tersebut pasti akan turun drastis.
Penyakit diabetes memang sering tidak disadari oleh penderitanya. Biasanya, seseorang baru menyadari ada gangguan karena ia tampak kurus dan berat badannya turun meski tidak melakukan diet.
Menurut dr.Wismandari Wisnu, Sp.PD-KEMD FINASIM, berat badan yang turun tersebut disebabkan karena adanya gangguan insulin. Sayangnya, banyak orang justru gembira saat berat badannya turun walau tidak melakukan usaha apa pun. Padahal, kondisi tersebut seharusnya diwaspadai dengan melakukan cek gula darah.
"Saat kita makan, maka kadar gula darah akan naik. Normalnya, gula darah ini masuk ke dalam sel untuk metabolisme energi. Tapi, pada pasien diabetes melitus, gula darah tetap beredar di peredaran darah sehingga sel-selnya akan kelaparan," ujar dokter dari RS.Pondok Indah Jakarta ini.
Ia menambahkan, selama insulin cukup jumlahnya dan normal kerjanya, maka gula di dalam darah akan lancar masuk ke dalam sel-sel, sehingga kadar gula darah turun kembali ke batas normal. Mekanisme ini menjaga gula darah tidak naik terus sesudah makan melebihi nilai aman.
Sementara itu, pada pasien diabetes, karena tidak ada kalori yang bisa masuk ke dalam sel, maka berat badan sulit bertambah. "Otot-otot pun menjadi kecil dan kendur," ujar staf pengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini.
Dalam kondisi tersebut, pasien diabetes memerlukan obat-obatan dan pengaturan pola makan sehat. "Berat badan yang merosot drastis juga menjadi indikasi sudah diperlukannya insulin," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.