Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/08/2016, 12:00 WIB

KOMPAS.com - Menyikat gigi setiap hari, menggunakan benang gigi, serta rutin membersihkan karang gigi, merupakan cara untuk menjaga gigi tetap bersih dan sehat. Tapi, jika Anda tetap merasa  kehilangan warna cemerlang gigi, Anda tak sendiri.

Dalam sebuah survei yang dilakukan oleh American Academy of Cosmetic Dentistry terungkap, mayoritas responden mengatakan ingin memutihkan gigi agar senyum mereka makin berseri.

Ada banyak penyebab mengapa warna gigi putih kita berubah menjadi agak kekuningan, misalnya saja sering minum teh dan kopi. Pigmen warna yang kuat dari minuman tersebut akan menempel pada bagian luar gigi (enamel).

Merokok juga menyebabkan gigi berubah warna. Seperti dikutip dari situs mouthhealthy.org, dua zat kimia dalam rokok yang bisa menghasilkan noda pada gigi adalah tar dan nikotin.

Tar secara alami berwarna hitam dan nikotin walau tidak berwarna namun zat ini akan berubah warna jika tercampur dengan oksigen. Lama kelamaan, kedua zat itu mengubah warna gigi menjadi kekuningan.

Penyebab lain adalah trauma pada mulut. Warna gigi dapat berubah karena reaksi trauma itu dengan melapisi dentin dengan lapisan yang lebih gelap di bawah enamel.

Warna gigi menjadi lebih gelap juga merupakan efek samping dari konsumsi obat-obatan, misalnya obat hipertensi, obat alergi, atau antipsikotik. Kemoterapi dan radiasi pada kepala dan leher juga akan menggelapkan warna gigi.

Anak-anak yang pernah minum antibiotik golongan tetracycline dan doxycycline juga biasanya akan mengalami perubahan warna gigi menjadi keabuan saat mereka dewasa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com