KOMPAS.com - Penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan dari University of Alabama menunjukkan, orang-orang cenderung makan lebih banyak setelah melakukan tugas-tugas yang memerlukan kinerja otak, seperti menjalani tes atau menghadapi deadline pekerjaan.
Ilmuwan mencatat, aktivitas mental juga membutuhkan energi, dan otak juga akan meminta energi untuk diisi ulang dengan cara mengirimkan sinyal lapar.
Jika hari-hari Anda kerap dipenuhi aktivitas mental yang membuat otak bekerja keras, bisa jadi nafsu makan Anda meningkat drastis. Namun, ilmuwan juga memiliki cara agar rasa lapar yang terus datang tak berakhir dengan kenaikan berat badan.
Studi menunjukkan, bahwa olahraga di tengah aktivitas mental dapat membuat nafsu makan Anda turun walau harus “menguras” otak.
Para ilmuwan tidak sepenuhnya yakin apa yang membuat nafsu makan bisa turun drastis, tetapi mereka menduga itu ada hubungannya dengan lonjakan kadar laktat dalam darah yang dipicu oleh olahraga.
Teorinya adalah, bahwa otak menggunakan laktat sebagai bahan bakar dan otak akan puas dengan cara itu, sehingga olahraga mampu membatasi dorongan untuk makan berlebihan.
"Laktat mungkin bisa mengisi ulang kebutuhan energi untuk otak yang lelah," kata peneliti Gary Hunter.
Menurut penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Medical & Science in Science & Exercise, kelompok yang berolahraga mengasup 200 kalori lebih sedikit, ketimbang mereka yang hanya beristirahat setelah melakukan aktivitas mental yang menguras otak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.