Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/11/2016, 14:00 WIB

KOMPAS.com - Akhir pekan selalu kita nantikan karena bisa bebas tidur sampai siang. Tetapi, sebagian orang kesulitan bangun pagi hampir setiap hari sampai terlambat beraktivitas.

Kini, para ahli mengetahui mengapa sebagian orang sulit tidur di malam hari dan bangun pagi. Penyebabnya adalah jam biologis mereka terlalu lambat.

Kesimpulan itu disampaikan tim peneliti dari Adelaide, Australia. Mereka mempelajari gangguan fase tidur yang dicirikan dengan kesulitan tidur dan bangun pagi pada waktu yang konvensional.

Gangguan fase tidur diperkirakan dialami sekitar 15 persen remaja dan bisa berlangsung seumur hidup.

Menurut Profesor Leon Lack, ketua peneliti, jam biologis orang dengan gangguan itu berjalan lebih lambat dibanding rata-rata.

"Mereka umumnya baru bisa tidur di jam 2 atau 3 pagi. Akibatnya sulit untuk bangun pagi keesokan harinya," kata Lack.

Mayoritas orang memiliki jam biologis 24 jam. Jam biologis ini mempengaruhi rasa kantung dan suhu tubuh inti. Tapi, pada orang dengan gangguan fase tidur diperlukan waktu lebih lama untuk memenuhi siklusnya sehingga mereka akan tidur dan bangun terlambat.

Penelitian ini memang baru dilakukan pada sedikit orang, sehingga perlu dibuktikan dalam populasi yang lebih luas. Jika memang terbukti, kelak para peneliti dapat mengembangkan terapi yang tepat untuk mengatasinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau