Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/05/2016, 11:00 WIB

KOMPAS.com - Agar sehat, kita disarankan untuk tidur 7-8 jam setiap malam. Tapi, mengapa meski sudah tidur dengan durasi yang cukup kita tetap bangun pagi dengan kondisi lemas dan tak bertenaga?

Ternyata, ada penyebab tersembunyi mengapa tidur cukup saja bukan jaminan kita akan bangun dengan bersemangat dan segar.

1. Membaca di gadget sebelum tidur
Orang yang membaca di tablet atau laptop sebelum tidur ternyata lebih sulit bangun dengan kondisi segar, dibandingkan dengan mereka yang membaca buku cetak.
Alasannya, sinar biru yang dipancarkan dari gadget akan menekan hormon melatonin yang mengontrol siklus tidur dan bangun. Ketika kadar melatonin kurang, tidak tidak dapat tidur dengan nyenyak. Oleh karenanya, batasi penggunaan gadget setidaknya satu jam sebelum memejamkan mata.

2. Salah posisi tidur
Terbangun di pagi hari dengan kondisi sakit punggung? Kemungkinan Anda tertidur semalaman dalam posisi yang tidak nyaman untuk punggung. Untuk mencegahnya, tidurlah dengan meletakkan bantal di antara kaki sehingga punggung tidak terlalu melengkung.

3. Bantal tidak nyaman
Bantal yang besar memang terlihat nyaman, tapi sebenarnya bisa membuat kita pegal saat tidur. Tidur dengan bantal yang terlalu tinggi juga bisa membuat kepala mendongak sehingga lengkung alami tubuh terganggu. Gunakan bantal yang empuk tetapi tetap memberi sokongan.

4. Menggertakkan gigi
Jika Anda terbangun dengan rasa sakit kepala, kemungkinan Anda semalaman tidur dengan menggertakkan gigi. Menurut penelitian, pijatan lembut di rahang sebelum tidur bisa mengurangi kebiasaan menggertakkan gigi.

5. Sleep apnea
Sleep apnea alias henti napas sejenak saat tidur merupakan penyebab tersering kita masih mengantuk saat bangun tidur. Henti napas ini memang terjadi beberapa detik tapi berulang kali dalam semalam sehingga otak akan kekurangan oksigen. Akibatnya, kita akan bangun dalam perasaan capek.  (Baca juga: Waspadai 7 Gejala Sleep Apnea)

Sleep apnea yang ringan bisa disebabkan karena kegemukan atau kebiasaan minum alkohol sebelum tidur. Sementara itu, untuk kasus yang lebih berat sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk mengatasinya. Jika diabaikan, sleep apnea bisa memicu berbagai penyakit kronis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau