Penyakit ini identik dengan orang yang doyan makan enak. Sehingga, kerap dikaitkan pada pemilik berat badan berlebih.
Namun, pemilik badan langsing juga bisa terkena kolesterol tinggi karena faktor genetik dan gaya hidup tidak sehat.
Dulunya, penyakit ini jamak diidap kalangan berusia lanjut. Kini anak muda yang usianya belum genap 30 tahun juga bisa menderita gangguan kesehatan ini.
Jika tidak dikendalikan, kadar kolesterol tinggi dalam darah dapat menjadi biang penyakit jantung dan stroke.
Berbagai cara menurunkan kolesterol bisa lewat jalan pengobatan, olahraga, penurunan berat badan, sampai diet.
Selain pengobatan medis, beberapa orang menggunakan obat kolesterol alami seperti lemon.
Lantas, benarkah lemon bisa menurunkan kolesterol?
Melansir Live Strong, beberapa studi menyebut lemon bermanfaat untuk mengendalikan kadar kolesterol.
Namun, ada juga yang memerlukan riset ilmiah lebih lanjut untuk menakar efektifitas buah berwarna kuning cerah ini dalam mengendalikan kolesterol.
Efek minum air perasan lemon
Penelitian yang diterbitkan International Journal of Humanities and Social Science (2013) mengungkap efek lemon bagi tubuh.
Riset itu menyebutkan, orang yang setiap hari mengonsumsi satu buah apel utuh, segelas air yang diberi perasan lemon, atau campuran keduanya, kadar kolesterolnya tetap terjaga.
Para ahli melaporkan, orang yang mengonsumsi air dengan perasan lemon setiap hari, LDL atau kolesterol jahatnya turun dengan signifikan.
Kendati ada dampak signifikan, penelitian dari Thailand ini turut mengharuskan respondennya berolahraga teratur dan diet rendah lemak.
Dengan demikian, pengendalian kolesterol cuma dengan mengonsumsi jus atau perasan lemon perlu riset lebih lanjut.
Tinggi kandungan vitamin C
Penelitian dari University of Michigan Health System menjelaskan, asupan vitamin C dosis tinggi dapat mencegah kenaikan kadar kolesterol LDL dalam darah.
Selain itu, manfaat lemon lainnya bisa mengurangi risiko penyakit kardiovaskular dan menurunkan kadar kolesterol total.
Untuk memetik manfaat maksimal dari lemon, studi menyebut dibutuhkan sedikitnya 100 sampai 1.000 miligram jus atau perasan lemon per hari.
Melansir Healthline, satu buah lemon mengandung 31 miligram vitamin C.
Jumlah tersebut memenuhi 51 persen kebutuhan harian vitamin C untuk tubuh.
Sumber serat larut air
National Institutes of Health di AS merekomendasikan, orang yang memiliki LDL di atas normal (lebih dari 100 mg/dl) wajib mengonsumsi 10 sampai 25 gram serat larut air setiap hari.
Serat larut air dapat menyerap cairan di saluran pencernaan, dan membentuk massa kental.
Asam empedu yang mengandung kolesterol, dapat terserap bersama massa kental dan tidak diserap tubuh.
Dengan demikian, kadar kolesterol dalam darah, terutama kolesterol jahat, tetap terjaga.
Lemon merupakan salah satu sumber serat larut air. Setiap buah lemon berukuran sedang, mengandung 1,6 gram serat total. Kandungan serat larut airnya 1 gram.
Kombinasi lemon dengan sumber serat alami lain efektif menurunkan kadar kolesterol dalam tubuh.
Kaya akan antioksidan
Air dan bulir atau daging lemon bukan satu-satunya bagian yang berperan menurunkan kolesterol.
Studi yang diterbitkan Europian Journal of Nutrition (2012) menunjukkan, kulit lemon dapat menurunkan kolesterol di tubuh hamster di uji laboratorium.
Riset itu menyebut, kulit lemon, jeruk mandarin, sampai jeruk keprok kaya akan kandungan senyawa antioksidan flavonoid.
Senyawa antioksidan ini dapat menurunkan kadar kolesterol. Namun, diperlukan uji klinis lebih lanjut untuk memastikan efektivitas kulit lemon dapat menurunkan kolesterol manusia.
https://health.kompas.com/read/2020/01/10/180000068/mitos-atau-fakta-apakah-lemon-bisa-menurunkan-kolesterol