Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Gejala Virus Corona asal China

Pada awal Januari 2020, Organisasi Kesehatan Dunia WHO mengidentifikasi virus asal China tersebut sebagai 2019 novel coronavirus (2019-nCoV).

Melansir CNN, otoritas kesehatan China menyebut virus yang dapat menyebabkan penyakit radang paru-paru (pnemuonia) itu dapat menular dari manusia ke manusia.

WHO meminta semua pihak waspada dan mengantisipasi penyebaran virus misterius sejenis MERS and SARS itu.

Apa itu virus corona?

Virus korona atau coronavirus kali pertama terdeteksi pada 1960-an.

Dilansir dari Healthline, corona atau korona seperti namanya secara harfiah berarti mahkota.

Coronavirus atau virus korona adalah kumpulan virus yang berbentuk mahkota saat dilihat di bawah mikroskop.

Melansir Guardian, coronavirus dari China belum pernah ditemukan sebelumnya.

Seperti virus korona lainnya, coronavirus asal China juga berasal dari hewan. Kemungkinan dari hewan yang dijual di pasar setempat.

Sebelum virus misterius ini muncul di China dan menyebar ke Jepang, Thailand, Korea Selatan, sampai Amerika Serikat (AS), coronavirus jenis berbeda juga pernah mewabah.

Antara lain menyebabkan severe acute respiratory syndrome (SARS) atau sindrom pernapasan akut parah yang merebak dari China pada 2003 lalu.

Selain itu, coronavirus juga menjadi biang penyakit Middle Eastern Respiratory Syndrome (MERS) atau sindrom pernapasan Timur Tengah, sejak ditemukan di Arab Saudi pada 2012.

Kedua penyakit akibat virus korona yang berasal dari hewan itu juga sempat menyebar dan menimbulkan kepanikan global.

Gejala penyakit akibat coronavirus

Coronavirus dapat menyebabkan pneumonia atau radang paru-paru. Beberapa penderita penyakit ini dilaporkan mengalami gejala:

  • Batuk
  • Pilek
  • Demam
  • Sakit tenggorokan
  • Terkadang disertai sakit kepala
  • Sesak napas

Gejala coronavirus sekilas mirip flu atau infeksi saluran pernapasan atas biasa.

Kendati demikian, infeksi coronavirus dapat menyebar ke saluran pernapasan bagian tenggorokan dan paru-paru dan berdampak fatal.

Terutama, bagi orang berusia lebih dari 40 tahun, orang dengan penyakit jantung, atau orang yang kekebalan tubuhnya sedang lemah.

Orang yang diduga terinfeksi virus korona perlu menjalani uji kultur hidung dan tenggorokan serta tes darah di laboratorium untuk memastikannya.

Penyebaran coronavirus

Virus korona awalnya menyebar dari kontak manusia dengan hewan. Menurut WHO, MERS awalnya ditularkan dari unta. Sedangkan SARS, ditularkan dari musang.

Penularan virus dari manusia ke manusia dapat terjadi lewat cipratan dahak batuk dan bersin.

Coronavirus dapat menyebar saat orang menyentuh sesuatu yang telah disentuh penderita infeksi, lantas orang tersebut tanpa sengaja menyentuh bagian mulut, hidung, atau mengucek mata.

Cara mencegah tertular coronavirus

Melansir Web MD, hingga kini belum ada vaksin pencegahan coronavirus. Namun, ada beberapa langkah pencegahan yang bisa dilakukan untuk mencegah tertular virus korona. Antara lain:

  • Cuci tangan dengan sabun atau cairan pembersih tangan bebas kuman, paling tidak selama 20 detik
  • Jauhkan tangan dari mata, mulut, hidung
  • Hindari kontak dengan orang yang terinfeksi virus korona
  • Tutup bagian mulut dan hidung saat batuk dan bersin

Selain itu, orang yang terinfeksi coronavirus juga perlu perawatan, antara lain:

  • Cukup istirahat
  • Cukup cairan
  • Minum obat untuk mengatasi infeksi.

https://health.kompas.com/read/2020/01/23/130300268/gejala-virus-corona-asal-china

Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke