Umumnya, keguguran terjadi pada awal trimester atau tiga bulan pertama kehamilan.
Dengan mengetahui tanda, penyebab, dan cara mencegahnya, ibu hamil bisa meminimalkan risiko keguguran. Berikut penjelasannya.
Tanda-tanda keguguran
Gejala atau ciri-ciri keguguran bisa dirasakan berbeda-beda di antara ibu hamil.
Melansir laman resmi American Pregnancy Association, beberapa tanda-tanda keguguran yang umum antara lain:
Jika ibu hamil mengalami sejumlah gejala di atas, ada baiknya Anda segera ke dokter.
Penyebab keguguran
Keguguran pada ibu hamil bisa disebabkan berbagai faktor penyebab.
Melansir Healthline, keguguran pada trimester awal kehamilan umumnya karena janin tidak bisa berkembang secara optimal.
Ada faktor yang tidak bisa dikendalikan, salah satunya dari masalah genetik atau kromosom. Hal itu dapat menyebabkan:
Masalah kelainan kromosom tersebut dapat terjadi saat sel embrio membelah. Bisa juga karena sel telur atau sperma rusak. Atau, plasenta bermasalah.
Selain itu, berbagai kondisi juga bisa menyebabkan ibu hamil mengalami keguguran. Antara lain:
Selalu periksakan kehamilan secara berkala ke dokter. Konsultasikan dengan dokter sebelum minum obat apa pun atau bila kondisi Anda berisiko mengalami keguguran.
Cara mencegah keguguran
Keguguran sebagian disebabkan kelainan kromosom yang tak terhindarkan.
Kendati demikian, setiap ibu hamil perlu mengupayakan kehamilan yang sehat, untuk mencegah tumbuh kembang janin tidak optimal.
Salah satu caranya, dengan mempersiapkan kehamilan sebaik mungkin. Sebelum memutuskan hamil, pastikan ibu:
Setelah ibu hamil mengetahui dirinya positif mengandung, jaga kondisi tubuh sesehat mungkin. Caranya:
Keguguran dapat memengaruhi siapa saja. Tak hanya ibu hamil, namun juga suami, atau orang terdekat.
Usahakan ibu hamil dan lingkungan sekitarnya pulih secara fisik dan emosional sebelum hamil lagi setelah keguguran.
https://health.kompas.com/read/2020/03/01/133600068/keguguran--tanda-penyebab-cara-mencegah