Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kenapa Berat Badan Turun Saat Puasa?

Penyebab berat badan turun saat puasa juga dipengaruhi pengurangan lemak tubuh dan hilangnya cairan tubuh.

Para ahli dari University of Sharjah Uni Emirat Arab (UEA) bersama tim dari Bahrain dan Inggris mempelajari efek puasa pada berat badan.

Mereka menganalisis studi yang diterbitkan pada 1982 sampai 2019 dengan total responden 4.000 orang di 25 negara.

Dari hasil penelitian didapatkan, kebanyakan orang yang berpuasa berat badannya turun rata-rata satu kilogram.

"Puasa memengaruhi berat badan seseorang dengan efek kecil sampai sedang," jelas Dr Mo'ez Al Islam Faris, profesor nutrisi yang mewakili tim peneliti, seperti dilansir The National (4/4/2020).

Menurut Dr Faris, berat badan turun saat puasa dalam batas normal dianggap baik untuk kesehatan.

"Secara umum, pengurangan berat badan baik untuk sistem pembuluh darah dan kesehatan secara keseluruhan," jelas dia.

Pengaruh musim dan cuaca

Menurut studi yang dipublikasikan di European Journal of Nutrition itu, berat badan turun saat puasa dipengaruhi hilangnya cairan tubuh.

Dari hasil studi, bobot penurunan berat badan saat puasa ini semakin besar ketika orang berpuasa pada musim panas di negara empat musim.

Sebab, mereka bisa menjalani puasa selama lebih dari 17 jam.

Dalam rentang waktu yang panjang itu, mereka cenderung kehilangan lebih banyak cairan karena berkeringat lebih banyak pada musim panas.

Sedangkan pada musim dingin saat puasa berlangsung selama 12 jam, penurunan berat badan paling sedikit.

Saat simpanan glikogen berkurang, tubuh otomatis menggunakan cadangan lemak sebagai sumber energi dengan melepaskan zat asam lemak ke dalam darah.

Hati kemudian mengambil lemak ini untuk digunakan sebagai bahan bakar energi.

"Karena tidak ada pasokan sumber energi dari luar, tubuh akan menggunakan cadangan energi internalnya," kata Dr Faris.

Manfaat puasa untuk cegah penyakit berbahaya

Analisis dari Dr Faris dkk. juga menemukan, manfaat puasa dapat mengurangi lingkar pinggang, menurunkan tekanan darah, dan meningkatkan kadar kolesterol baik.

Ketiga manfaat puasa tersebut dapat menurunkan risiko penyakit pembuluh darah seperti penyakit jantung dan stroke.

Selain itu, peneliti juga menemukan manfaat puasa dapat mengurangi indikator biokimia peradangan dan stres oksidatif.

Kedua faktor itu dapat berkontribusi positif pada penurunan risiko penyakit kanker.

Beberapa orang berat badannya justru naik saat puasa. Kondisi ini dipengaruhi faktor genetik dan pola makan berlebihan setelah buka puasa.

"Ada yang setelah buka puasa makannya berlebihan dan tidak mengikuti petunjuk agama agar tidak makan berlebihan," kata Dr Faris.

Ahli gizi klinis dari Dubai Diabetes Centre, Zeina Younes, juga menyarankan agar orang yang berpuasa tetap menjaga pola makan seimbang.

"Ketika Anda mengurangi asupan kalori saat puasa secara dramatis, berat badan bisa turun tapi massa otot ikut merosot," jelas dia seperti dilansir Gulf News.

Ketika massa otot menurun, pembakaran kalori tidak bisa berjalan optimal. Dampaknya tak hanya memengaruhi berat badan namun juga kesehatan secara keseluruhan.

Untuk itu, orang yang berpuasa perlu menjaga pola makan seimbang dan diimbangi kebiasaan aktif bergerak.

https://health.kompas.com/read/2020/05/19/160400568/kenapa-berat-badan-turun-saat-puasa

Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke