KOMPAS.com – Masa subur wanita adalah saat dikeluarkannya sel telur dari ovarium (indung telur) yang siap dibuahi oleh sperma.
Kejadian ini hanya berlangsung sekali dalam sebulan, yakni pada kurang lebih 14 hari sebelum terjadinya menstruasi yang akan datang.
Selain untuk merencanakan kehamilan, mengetahui kapan jatuhnya masa subur pada wanita dapat dimanfaatkan untuk memahami siklus menstruasi dan memerhatikan ada tidaknya gangguan kesuburan.
Ciri masa subur pada wanita
Melansir Buku Panduan Pintar Menghitung Masa Subur (2015) oleh Bidan Ewa Molika Sitompul AM.Keb, masa subur pada wanita salah satunya dapat diketahui dengan memperhatikan siklus menstruasi atau haid mereka.
Siklus menstruasi adalah rentang hari pertama haid sampai hari pertama pada haid berikutnya.
Normalnya menstruasi berlangsung selama 21-35 hari. Tapi, banyak wanita memiliki siklus menstruasi selama 28 hari.
Di antara hari-hari itulah, terdapat masa paling subur pada wanita.
Jika terjadi pembuahan, yakni sel telur bertemu dengan sperma di masa subur wanita, maka kehamilan bisa terjadi.
Selain dengan memerhatikan siklus menstruasi, masa subur juga dapat dikenali dengan beberapa tanda yang muncul pada wanita.
Melansir Buku 100+ Hal Penting yang Wajib Diketahui Bumil (2014) oleh dr. Dian Indah Purnama, Sp.OG, seorang wanita bisa memperkirakan bahwa dirinya sedang dalam masa subur dengan memerhatikan sejumlah kondisi yang muncul pada dirinya.
Berikut ini adalah beberapa tanda masa subur pada wanita yang dapat dikenali:
1. Perubahan suhu basal tubuh
Seorang wanita bisa memperkirakan bahwa dirinya sedang dalam masa subur dengan mengukur suhu basal tubuh setiap hari sepanjang siklus haid.
Suhu basal tubuh adalah suhu saat tubuh istirahat atau suhu paling rendah dalam satu hari.
Suhu basal tubuh bisanya diukur saat seseorang baru bangun tidur pagi hari, sebelum turun dari tempat tidur dan beraktivitas.
Menjelang dan segera sesudah ovulasi, suhu basal tubuh biasanya meningkat sekitar 0,5 derajat Celsius dari suhu hari-hari sebelumnya.
2. Lendir serviks terasa lebih encer
Perubahan pada kondisi cairan mulut rahim atau serviks dapat menjadi tanda masa subur pada wanita.
Pada masa subur ledir mulut rahim akan terasa lebih encer.
Saat ovulasi, jumlah cairan serviks juga cenderung akan lebih banyak daripada biasanya.
Perubahan pada cairan serviks ini dapat memudahkan sperma untuk menuju ke rahim.
3. Nyeri pada payudara
Nyeri payudara bisa juga menjadi tanda masa subur pada wanita.
Ciri masa subur ini terjadi sebagai dampak dari perubahan hormon yang terjadi di dalam tubuh sebelum dan sesudah masa ovulasi.
4. Adanya bukti kesuburan dari alat tes sederhana
Seorang wanita bisa juga memperkirakan bahwa dirinya sedang dalam masa subur dengan melakukan tes kesuburan menggunakan alat tes sederhana, seperti fertitest.
Alat tersebut berfungsi untuk mengukur kadar hormon Luteinzing hormone (LH), hormon yang akan melonjak kadarnya di pertengahan siklus haid dan menyebabkan terjadinya ovoluasi.
5. Ditemukan folikel
Untuk mengetahui masa subur, wanita bisa meminta bantuan dokter untuk melakukan pemeriksaan ultrasonografi (USG).
Jika pada pemeriksaan USG didapatkan folikel (cangkang sel telur di indung telur) berikuran >18 mm, maka diperkirakan dalam 24 -36 jam kemudian wanita akan mengalami ovulasi.
6. Peningkatan libido
Melansir WebMD, tepatnya perubahan libido atau hasrat seks bisa menjadi tanda masa subur pada wanita.
Peningkatan libido ini dilaporkan kerap dialami oleh wanita yang sedang dalam masa ovulasi.
Meski demikian, kondisi ini cukup sulit jika hanya dijadikan sebagai satu-satunya ukuran untuk menentukan terjadinya masa subur, mengingat peningkatan hasrat seks juga bisa disebabkan oleh hal lain, seperti faktor lingkungan.
7. Penciuman menjadi lebih tajam
Beberapa wanita yang sedang dalam masa subur dilaporkan indra penciumannya akan lebih sensitif.
Hal itu kemungkinan terjadi karena pengaruh perubahan hormon selama masa ovulasi.
https://health.kompas.com/read/2020/08/11/210000968/7-tanda-masa-subur-pada-wanita