KOMPAS.com – Memiliki tubuh sehat dan indah adalah impian dari banyak orang, terutama kaum wanita.
Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mencapai harapan atau tujuan itu, salah satunya yakni dengan sedot lemak (liposuction).
Namun, sebelum menjalani prosedur medis untuk menghilangkan lemak di tubuh, alangkah baiknya Anda mengenal berbagai fakta tentang sedot lemak berikut:
1. Sedot lemak bukan usaha untuk menguruskan badan
Sedot lemak pada dasarnya adalah usaha untuk mencapai bentuk tubuh yang indah, bukan usaha menguruskan badan.
Melansir Health Grades, “liposuction” adalah kata medis untuk menghilangkan lemak, tetapi ini bukan pengobatan untuk menurunkan berat badan atau obesitas.
Faktanya, untuk menjadi kandidat yang baik untuk sedot lemak, Anda harus memiliki berat badan ideal atau kurang lebih sekitar 30 persen dari berat badan ideal.
Sedot lemak ditujukan untuk menghilangkan timbunan lemak yang tidak merespons olahraga dan diet.
Jenis lemak ini lebih mungkin disebabkan oleh gen daripada gaya hidup.
Teknik sedot lemak di antara dapat dilakukan untuk mengurangi deposit lemak di area tubuh, seperti:
Untuk benar-benar mendapatkan manfaat dari prosedur sedot lemak ini, Anda harus bugar, aktif, dan bukan perokok.
Diskusikan ekspektasi atau keinginan Anda mengenai sedot lemak dengan dokter untuk memastikan ekspektasi tersebut masuk akal.
Namun yang pasti, sedot lemak bukanlah suatu pengobatan untuk obesitas atau kegemukan, menghilangkan selulit, tonjolan kulit yang sering tampak pada paha, pinggul, bokong, dan kulit yang menggantung atau mengendur.
2. Dalam beberapa kasus, tindakan sedot lemak saja tidak cukup
Dalam beberapa kasus, untuk mendapatkan tubuh yang sehat dan indah, tindakan sedot lemak saja tidaklah cukup.
Di mana, masih diperlukan tindakan operasi bedah plastik lainnya, misalnya tarik muka (facelift), reduksi payudara, atau tummy tuck.
Tindakan operasi tambahan bisa jadi diperlukan karena kondisi kulit yang sudah kendur dan usia yang sudah lebih tua, sehingga kekencangan kulit setelah sedot lemak tidak mungkin dicapai.
Oleh karena itu, konsultasi sebelum dilakukan tindakan sedot lemak sangat penting dilakukan.
3. Sedot lemak dilakukan oleh dokter bedah plastik dan dokter kulit
Operasi sedot lemak paling sering dilakukan oleh ahli bedah plastik dan ahli kulit, menurut The United States Food and Drug Administration (FDA).
Dokter ahli bedah plastik mengkhususkan diri dalam bedah estetika dan rekonstruktif.
Sedangkan, dokter kulit mengkhususkan diri dalam merawat kondisi kulit, rambut dan kuku.
Mungkin di luar sana ada dokter bukan spesialis yang menawarkan layanan sedot lemak.
Untuk mendapatkan hasil terbaik, jangan malu untuk bertanya tentang pelatihan (menyangkut keahlian) dan pengalaman dokter.
4. Bisa dilakukan pembiasaan umum dan pembiusan lokal
Melansir Health Line, tindakan sedot lemak biasanya dilakukan dengan pembiusan umum, tapi dapat juga dengan pembiusan lokal tergantung penilaian dokter saat konsultasi.
5. Cara kerja operasi sedot lemak
Dalam melakukan operasi sedot lemak, dokter akan membuat sayatan kecil di kulit dan menyuntikkan anestesi berbasis mineral dan obat untuk mengontrol pendarahan sebelum menghilangkan lemak.
Teknik ini disebut sedot lemak tumescent yang bekerja dengan mencegah kehilangan darah yang berlebihan, pembengkakan, dan memar.
Setelah menyuntikkan campuran itu, dokter memasukkan tabung berlubang yang disebut kanula, melalui sayatan, dan menggunakannya untuk memecah timbunan lemak.
Vakum bedah kecil atau alat suntik menyedot lemak melalui kanula.
Sementara itu, tekni terbaru untuk sedot lemak saat ini pada umumnya menggunaan teknologi ultrasonografi dan laser.
Kedua teknik ini dapat mencairkan lemak dan membuatnya lebih mudah dihilangkan.
Teknik ini juga dapat mengurangi memar dan bengkak serta mempercepat pemulihan.
Ultrasonografi mencairkan lemak dengan gelombang suara, yang dapat diberikan melalui kanula atau melalui kulit.
Sedangkang laser bekerja dengan memanaskan lemak untuk mencairkannya.
Sedot lemak dengan bantuan laser dapat meningkatkan jumlah area lemak yang diambil.
6. Lama operasi sedot lemak berbeda-beda pada setiap orang
Lamanya suatu tindakan sedot lemak tergantung dari luas daerah yang akan dioperasi, banyaknya volume lemak yang disedot dan apakah disertai prosedur operasi plastik lainnya.
7. Mungkin butuh beberapa bulan untuk melihat tampilan baru hasil sedot lemak
Operasi sedot lemak bisa mengubah penampilan seseorang secara signifikan, tapi hasilnya tidak akan langsung muncul setelah tindakan.
Setelah tindakan, Anda mungkin akan dianjurkan memakai korset untuk mengurangi pembengkakan selama berhari-hari atau berminggu-minggu.
Jadi, Anda mungkin tidak akan melihat hasil akhir sedot lemak selama beberapa minggu atau bahkan berbulan-bulan.
Sementara, jika berat badan Anda bertambah setelah sedot lemak, lemak dapat muncul di tempat baru dan tidak terduga.
8. Sedot lemak memiliki resiko yang bisa menjadi serius
Sedot lemak adalah prosedur yang aman jika dilakukan oleh ahli bedah plastik atau dokter kulit berpengalaman.
Tetapi, tetap saja sedot lemak adalah tindakan operasi.
Jadi, jangan ragu minta dokter untuk menjelaskan semua potensi risiko dan komplikasi yang bisa dialami setelah sedot lemak.
Salah satu risiko terbesarnya adalah gumpalan darah atau gumpalan lemak yang mengalir melalui aliran darah ke paru-paru atau otak.
Kondisi ini memang sangat jarang terjadi, tetapi tetap saja patut diwaspadai.
Risiko lain yang lebih umum termasuk perdarahan, infeksi, memar, perubahan warna kulit, mati rasa, dan kontur kulit yang tidak rata.
9. Persiapkan dana dengan baik
Sebelum Anda memutuskan untuk menghilangkan lemak dari tubuh, cari tahu berapa banyak uang yang harus dikeluarkan.
Sedot lemak yang dilakukan untuk keperluan kosmetik jarang ditanggung oleh asuransi.
Kebanyakan ahli bedah plastik akan mengatur dan mengalokasikan pembayaran operasi tersebut, tetapi Anda mungkin saja masih butuh uang untuk membayar anestesi, rawat inap, obat-obatan, dan risiko komplikasi yang mungkin terjadi.
10. Sel lemak bisa jadi alat penangkal penyakit di masa depan
Prosedur sedot lemak dapat menghilangkan lemak di berbagai bagian tubuh.
Tapi ternyata, sel-sel lemak yang sudh diambil itu bisa menjadi berharga di masa depan.
Hal itu dikarenakan, sel lemak yang diperoleh dari sedot lemak adalah sumber yang sangat baik untuk sel punca mesenchymal, sejenis sel punca yang dapat diprogram untuk membuat tulang, tulang rawan, otot, dan jaringan lainnya.
Beberapa penelitian awal menunjukkan bahwa sel induk dari lemak dapat membantu penderita penyakit jantung, diabetes, dan penyakit saraf.
https://health.kompas.com/read/2020/09/20/210100868/10-fakta-penting-tentang-sedot-lemak