KOMPAS.com – Kehadiran seorang anak menjadi dambaan bagi banyak pasangan suami-istri.
Namun, beberapa pasangan mungkin bisa menghadapi kesulitan dalam mendapatkan buah hati tersebut.
Padahal, mereka telah mencoba merencanakan kehamilan maupun menjalani program hamil selama beberapa tahun.
Terdapat beragam penyebab sulit hamil yang dapat dialami oleh sejumlah pasangan suami istri.
Melansir Buku 100+ Hal Penting yang Wajib Diketahui Bumil (2014) oleh dr. Dian Indah Purnama, Sp.OG, penyebab sulit hamil pada pasangan suami istri bisa bersumber dari pihak wania maunpun pria.
Berikut ini adalah beberapa faktor penyebab sulit hamil yang bisa dialami pasangan suami istri:
1. Faktor pria
Jumlah sperma menurun, gerakan kurang, atau banyak yang bentuknya tidak normal pada pria bisa menyebabkan sulit hamil pada pasangan.
Kondisi itu antara lain dapat diakibatkan oleh:
2. Faktor ovulasi
Penyebab sulit hamil karena faktor ovulasi bisa terjadi.
Di mana, istri jarang atau tidak pernah mempunyai masa subur yang bisa diakibatkan oleh gangguan hormonal, adanya kista, atau Polycystic Ovary Syndrome (PCOS).
PCSO adalah kondisi ketika folikel tidak mengalami pematangan sehingga pada pemeriksaan USG folikel tampak kecil-kecil dalam jumlah banyak di indung telur.
Pada umumnya, penderita PCSO jarang mengalami haid dan bisa disertai gejala-gejala kelebihan hormon androgen (hormon laki-laki), seperti jerawat dan atau tumbuh rambut-rambut berlebih di area yang tidak lumrah pada wanita, seperti kumis, janggut, dada, dan punggung.
3. Fakor saluran telur (tuba falopi)
Sumbatan pada saluran telur atau saluran telur membengkak (hidrosalping) bisa menyebabkan sperma tidak dapat bertemu dengan sel telur.
Biasanya gangguan pada saluran telur ini diakibatkan oleh infeksi atau penyakit endometriosis.
4. Faktor rahim
Penyebab sulit hamil karena faktor rahim, di antaranya dapat berupa:
5. Penyakit endometriosis
Penyakit endometriosis adalah penyakit di mana sel-sel dinding dalam rahim (endometrium) tumbuh tidak pada tempatnya.
Sel-sel endometriosis ini bisa tumbuh di otot rahim dan menyebabkan tumor jinak (adenomiosis), di indung telur dan menyebabkan kista endometriosis (kista cokelat), atau di tempat-tempat lain dan menimbulkan perlengketan di tempat tumbuhnya.
Gejala penyakit endometriosis yang paling umum adalah nyeri haid.
Sekitar 30 persen pasien infertilitas ternyata memiliki penyakit endometriosis ini.
Untuk memastikan penyebab sulit hamil, pasangan suami istri dapat meminta bantuan dokter.
Setelah diketahui apa saja masalah yang mungkin menjadi penyebab infertilitas pada setiap pasangan suami istri, maka dapat dilakukan beberapa program untuk meningkatkan peluang hamil.
https://health.kompas.com/read/2020/10/06/120100168/5-faktor-penyebab-sulit-hamil