Masa pubertas awal setiap anak, termasuk perempuan belum tentu sama.
Melansir NHS, usia pubertas anak perempuan rata-rata dimulai dari 11 tahun.
Anak perempuan bisa saja mengawali masa pubertas sebelum atau setelah usia tersebut.
Masa pubertas masih terbilang normal apabila terjadi di usia 8 sampai 14 tahun.
Menurut Cleveland Clinic, proses perubahan menuju tahap dewasa bagi anak perempuan terbagi menjadi lima tahap, dan berlangsung selama lima tahun.
Berikut ciri-ciri pubertas pada perempuan yang ditandai dengan perubahan fisik dan mentalnya:
1. Payudara mulai tumbuh
Masa pubertas perempuan paling umum ditandai dengan payudara yang mulai tumbuh.
Dilansir dari Healthy Children, pertumbuhan payudara anak perempuan jamak dimulai dari kemunculan tunas di area bawah puting.
Pertumbuhan payudara tersebut kerap tidak berbarengan antara sisi kanan dan kiri.
Saat payudaranya bertumbuh, anak perempuan normal apabila merasakan sedikit nyeri.
Kondisi tersebut biasanya segera membaik dengan sendirinya seiring berjalannya waktu.
2. Rambut tumbuh di area tertentu
Perubahan yang terjadi pada masa pubertas perempuan juga ditandai dengan pertumbuhan rambut di area tertentu.
Rambut atau bulu yang agak tebal akan mulai muncul di sekitar vagina, ketiak, dan kaki.
Sejumlah anak perempuan ada yang masa pubertasnya diawali tumbuhnya bulu di sekitar kemaluan lebih dulu daripada perubahan payudara.
Cairan yang keputihan keluar dari vagina dalam jumlah sedikit ini merupakan pertanda jumlah hormon estrogen dalam tubuh mulai meningkat.
Keputihan mulai dirasakan anak perempuan sejak 6-12 bulan sebelum haid pertama.
4. Haid
Pada masa pubertas, perempuan juga mengalami haid atau menstruasi pertama kali.
Kebanyakan anak perempuan mendapatkan menstruasi pertama kali selang 2-3 tahun setelah payudaranya mulai tumbuh membesar.
Haid pertama anak perempuan tak seragam. Ada yang mengeluarkan darah berwarna merah cerah, tapi ada yang hanya bercak merah cokelat.
Umumnya, siklus menstruasi di masa awal haid perempuan belum teratur, ada yang sebulan lebih dari sekali dan ada yang sebulan lebih baru haid lagi.
Siklus haid akan berubah jadi lebih rutin selang beberapa tahun setelah haid pertama, seiring perubahan fisik tubuh perempuan.
5. Tinggi badan meningkat
Perubahan yang terjadi pada masa pubertas perempuan lainnya yakni peningkatkan tinggi badan.
Kebanyakan anak perempuan tinggi badannya meningkat pesat saat kuncup payudara mulai berkembang, atau sekitar enam bulan sebelum haid pertama.
Begitu sudah mendapatkan haid pertama, laju pertumbuhan tinggi badan perempuan mulai melambat.
Kebanyakan perempuan tinggi badannya akan bertambah sampai lima centimeter setelah menstruasi.
Perempuan saat puber pinggulnya akan melebar dan pinggangnya cenderung mengecil.
Perubahan lingkar pinggul dan pinggang ini membuat bentuk tubuh anak perempuan ikut berubah.
7. Muncul jerawat
Perubahan hormon di masa pubertas membuat perempuan mulai mengalami jerawat.
Perubahan hormon tersebut membuat kelenjar minyak lebih aktif dan produksi keringat meningkat.
Tak pelak, anak perempuan yang masuk masa pubertas mulai akrab dengan wajah berminyak, komedo, jerawat pustula, dll.
Perubahan kimia di tubuh yang memengaruhi kelenjar keringat tak jarang juga membuat perempuan mulai mengalami bau badan tak sedap.
8. Perubahan emosional
Tak hanya perubahan fisik, ciri-ciri pubertas perempuan juga melibatkan perubahan emosional.
Perubahan emosional ini dipengaruhi siklus hormon estrogen dan progesteron selama masa pubertas.
Beberapa perubahan yang tampak di antaranya anak lebih gampang emosi, sering berbeda pendapat dengan orangtua, dan tak jarang murung.
Perubahan yang terjadi pada masa pubertas perempuan kerap menimbulkan rasa tidak nyaman.
Namun, Anda perlu berkonsultasi ke dokter jika tanda-tanda pubertas belum muncul sampai anak perempuan berusia di atas 13 tahun.
Diskusikan juga kepada dokter apabila masa pubertas anak perempuan Anda dimulai sebelum usia delapan tahun.
https://health.kompas.com/read/2020/10/12/163400968/8-ciri-ciri-pubertas-pada-perempuan