Tubuh kita bergantung pada makanan dan minuman sebagai sumber energi.
Wajar apabila kita merasa lapar setelah berjam-jam tidak mendapatkan asupan.
Namun, sering lapar padahal sudah makan bisa jadi tanda gaya hidup tak sehat atau gangguan kesehatan tertentu.
Berikut beberapa kemungkinan penyebab sering lapar yang kerap tidak disadari:
1. Kurang protein
Penyebab lapar terus-menerus bisa karena pola makan kurang protein.
Melansir Healthline, protein merupakan zat penting untuk mengontrol nafsu makan.
Protein dapat mengurangi rasa lapar dengan menambah produksi hormon yang mengendalikan rasa kenyang, sekaligus mengurangi hormon yang merangsang rasa lapar.
Untuk mencegah sering lapar, tambahkan protein dalam menu makan sehari-hari.
Pilih protein yang sehat seperti daging tanpa lemak, ayam, ikan, dan telur, Bisa juga menambahkan protein nabati seperti kacang-kacangan dan biji-bijian.
2. Terlalu banyak karbohidrat olahan
Makan karbohidrat olahan juga bisa jadi penyebab kenapa lapar terus.
Contoh karbohidrat olahan di antaranya tepung terigu, roti, pasta, dan makanan dari gula buatan.
Karbohidrat olahan cenderung minim serat. Sehingga, tubuh dapat mencernanya dengan cepat dan rasa kenyang tidak awet lama.
Makan karbohidrat olahan juga membuat gula darah cepat melonjak diikuti turunnya gula darah secara tiba-tiba.
Lonjakan naik turunnya kadar gula darah tersebut bisa memicu rasa lapar.
Untuk mencegah sering lapar, ganti karbohidrat olahan dengan karbohidrat kompeks dari sayur, buah, kacang-kacangan, dan biji-bijian.
Seperti diketahui, lemak berperan penting dalam membuat perut kenyang.
Pasalnya, lemak butuh waktu lebih lama untuk dicerna, sehingga lebih lama bertahan di perut.
Selain itu, makan lemak juga memicu pelepasan hormon yang meningkatkan rasa kenyang.
Namun, pastikan untuk memilih makanan yang mengandung lemak sehat seperti ikan, minyak zaitun, telur, sampai alpukat.
Hindari lemak jahat dan lemak trans seperti gorengan agar tetap sehat.
4. Minim serat
Penyebab lapar terus juga bisa dipengaruhi kurangnya asupan serat.
Mengonsumsi makanan yang tinggi serat dapat membantu mengendalikan rasa lapar.
Serat membantu memperlambat laju pengosongan perut, sehingga makanan bertahan lebih lama di perut.
Selain itu, makan serat juga memengaruhi pelepasan hormon untuk mengurangi nafsu makan.
Untuk memastikan tubuh tidak kekurangan serat, pastikan untuk selalu makan buah, sayur, kacang-kacangan, dan biji-bijian.
Tidur yang cukup diperlukan untuk mengontrol fungsi otak dan sistem daya tahan tubuh agar tetap optimal.
Selain itu, tidur yang cukup juga bisa mengendalikan hormon perangsang nafsu makan.
Kurang tidur membuat kadar ghrelin meningkat, sehingga seseorang jadi sering lapar.
6. Kekurangan cairan
Hidrasi atau mencukupi kebutuhan cairan penting untuk menjaga kesehatan secara keseluruhan.
Minum cukup air putih juga bisa menjaga perut agar awet kenyang dan mengurangi nafsu makan berlebihan.
Mengingat peran air yang penting dalam membantu menjaga awet kenyang, orang yang kurang minum air putih jadi merasa sering lapar.
Untuk mencukupi kebutuhan cairan, upayakan untuk selalu minum saat haus. Selain itu, konsumsi makanan kaya air seperti buah dan sayur.
Stres dapat meningkatkan kadar kortisol, yang bisa memicu rasa lapar dan keinginan mengonsumsi makanan tertentu.
Apabila saat ini Anda kerap merasa lapar terus, coba kendalikan stres selain mengontrol pola makan bergizi seimbang.
8. Efek samping obat tertentu
Beberapa obat memiliki efek samping yang bisa meningkatkan nafsu makan.
Beberapa jenis obat yang menimbulkan efek samping jadi sering lapar di antaranya jenis obat antipsikotik, antidepresan, obat antikejang, sampai obat diabetes.
Konsultasikan kepada dokter jika Anda menduga obat yang Anda konsumsi memiliki efek samping jadi penyebab lapar terus.
Hindari sembarangan mengganti obat tanpa rekomendasi dokter yang menangani.
Dengan begitu, banyak ibu menyusui yang nafsu makannya meningkat. Wajar apabila ibu menyusui kerap merasa lapar terus.
American College of Obstetricians and Gynecologists merekomendasikan ibu menyusui menambah asupan hariannya sebanyak 450-500 kalori ekstra per hari.
10. Gejala penyakit tertentu
Sejumlah penyakit atau gangguan kesehatan juga bisa jadi penyebab sering lapar.
Kelenjar tiroid yang terlalu aktif atau hipertiroid membuat penderitanya lapar terus-menerus.
Kondisi ini dipengaruhi gangguan kontrol metabolisme penggunaan energi penderitanya.
Selain hipertiroid, penyakit diabetes tipe 2 juga membuat penderitanya sering lapar.
Saat gula darah tinggi tidak terkontrol, glukosa yang digunakan sebagai sumber energi tetap berada di dalam darah dan tidak bisa masuk ke sel.
Kondisi tersebut bisa membuat penderitanya merasa lelah dan mudah lapar.
https://health.kompas.com/read/2020/10/16/073300268/10-penyebab-sering-lapar-yang-kerap-tidak-disadari