KOMPAS.com – Bronkitis adalah peradangan pada lapisan saluran bronkial, yang membawa udara ke dan dari paru-paru.
Bronkitis dapat dibagi menjadi dua jenis, yakni bronkitis akut dan bronkitis kronis.
Bronkitis kronis termasuk kondisi yang perlu mendapatkan perhatian serius karena bisa menimbulkan berbagai komplikasi berbahaya.
Melansir Medicine Net, beberapa komplikasi bronkitis kronis yang bisa terjadi di antaranya, yakni:
Untuk mengantisipasi hal tersebut, maka baik bagi siapa saja sedari awal dapat menghindari berbagai faktor penyebab bronkitis.
Penyebab bronkitis
Melansir Medical News Today, bronkitis pada dasarnya dapat terjadi ketika virus, bakteri, atau partikel iritan memicu peradangan pada saluran bronkial.
Merokok adalah faktor risiko utama bronkitis, tetapi orang yang bukan perokok aktif dapat juga mengembangkan penyakit ini.
Berikut ini adalah penyebab bronkitis a
1. Bronkitis akut
Bronkitis akut dapat terjadi akibat:
Orang memiliki risiko lebih tinggi terkena bronkitis akut jika mereka:
Cara untuk menghindari infeksi termasuk mencuci tangan secara teratur dan menghindari asap dan partikel lainnya.
2. Bronkitis kronis
Bronkitis kronis adalah hasil dari iritasi saluran bronkial berulang dan kerusakan pada paru-paru dan jaringan saluran napas.
Penyebab tersering adalah aktivitas merokok, tetapi tidak semua penderita bronkitis ini adalah perokok.
Penyebab bronkitis kronis lainnya yang mungkin termasuk, yakni:
Paparan pestisida dapat juga meningkatkan risiko seseorang terkena bronkitis kronis.
Penderita asma atau alergi memiliki risiko lebih tinggi terhadap kedua jenis penyakit tersebut.
Cara terbaik untuk menghindari bronkitis kronis adalah dengan menghindari rokok.
Pengobatan bronkitis
Terkait pengobatan bronkitis, seorang dokter mungkin akan menyarankan pasien untuk melakukan beberapa hal berikut:
Minum obat OTC akan membantu meredakan batuk dan meredakan nyeri yang menyertai.
Pada waktunya, bronkitis akut ini dapat hilang, seringkali bahkan tanpa pengobatan.
Jika bronkitis akut terjadi akibat infeksi bakteri, dokter mungkin meresepkan antibiotik.
Mengonsumsi antibiotik juga dapat membantu mencegah infeksi sekunder, dalam beberapa kasus.
Namun, obat-obatan ini tidak cocok untuk orang yang terkena virus.
Kebanyakan dokter tidak akan meresepkan antibiotik kecuali mereka telah mengidentifikasi bakteri sebagai penyebab suatu penyakit.
Salah satu alasannya adalah kekhawatiran tentang resistensi antibiotik, karena penggunaan antibiotik yang berlebihan mempersulit penanganan infeksi dalam jangka panjang.
Sementara itu, gejala bronkitis kronis bisa hilang atau membaik untuk sementara waktu. Tapi, gejala tersebut bisa kembali atau menjadi lebih buruk lagi, terutama jika ada paparan asap atau pemicu lainnya.
Opsi yang mungkin dapat membantu mengatasi gejala bronkitis kronis, termasuk:
Strategi lain yang bis adilakukan untuk mengobati bronkitis adalah sebagai berikut:
Melakukan latihan pernapasan, seperti pernapasan bibir, dapat membantu memperlambat pernapasan, dan membuatnya lebih efektif.
https://health.kompas.com/read/2020/11/08/200200368/penyebab-bronkitis-dan-cara-mengatasinya