Salah satu yang kerap dipertanyakan adalah, apakah saat haid tidak boleh keramas?
Keramas saat haid disebut bisa menghambat kelancaran darah yang keluar dari vagina.
Ada juga yang menyebut ketika menstruasi, wanita dilarang keramas karena bisa memicu keputihan.
Anjuran saat haid tidak boleh keramas adalah mitos belaka.
Melansir Verywell Health, mitos seputar hal yang tidak boleh dilakukan saat haid jamak beredar luas, bahkan kadang pernah didengar generasi nenek atau ibu kita.
Mitos tersebut awalnya muncul lantaran konstruksi budaya dan minimnya akses pengetahuan berbasis sains pada masa itu.
Tak pelak, sejumlah kultur jamak mengaitkan tabu sosial dengan haid.
Fakta keramas saat haid
Sebenarnya, tidak ada alasan untuk tidak keramas dan mandi saat haid.
Menurut Unicef, mandi dan keramas saat haid adalah bagian penting untuk menjaga kebersihan wanita.
Ketika mandi dan keramas saat haid, jangan lupa bersihkan area vagina, setidaknya dua kali sehari.
Selain itu, wanita yang sedang haid juga disarankan untuk mengganti pembalut antara tiga sampai lima jam sekali.
Bila darah yang keluar cukup banyak, wanita juga perlu mengganti pembalut lebih sering.
Melansir Medical News Today, mandi dan keramas terutama dengan air panas, dapat melancarkan peredaran darah.
Hal itu bermanfaat untuk mengurangi nyeri haid dan meredakan ketegangan otot yang membuat menstruasi terasa tak nyaman.
Hal yang perlu diperhatikan ketika mandi dan keramas saat haid, hindari membersihkan area kewanitaan dengan sabun yang mengandung pewangi. Cukup gunakan air mengalir.
Sejumlah sabun dan produk berpewangi dapat mengganggu keseimbangan bakteri di seputar organ kewanitaan, sehingga area tersebut rentan terinfeksi.
Setelah menyimak penjelasan di atas, saatnya para wanita setop bertanya apakah saat haid tidak boleh keramas.
Jaga kebersihan diri demi menunjang haid yang lebih sehat.
https://health.kompas.com/read/2020/11/10/100100968/apakah-saat-haid-tidak-boleh-keramas-