KOMPAS.com - Jumlah pasien positif virus corona semakin meroket setiap harinya.
Menurut laporan Cleveland Clinic, hal ini juga bisa terjadi akibat banyaknya mitos atau informasi kesehatan keliru yang beredar melalui internet atau media sosial.
Riset juga membuktikan. kesalahan informasi mengenai Covid-19 bisa menyebabkan risiko kesehatan yang serius untuk masyarakat.
Berikut berbagai mitos keliru seputar Covid-19:
1. Percuma melakukan protokol kesehatan karena virus corona selalu bermutasi
Mutasi adalah kejadian alami dan umum pada virus. Virus corona termasuk ke dalam jenis virus RNA, yang rentan terhadap perubahan dan mutasi.
Meski demikian, kita masih memiliki cara untuk memperlambat atau mencegah penyebarannya, salah satunya dengan menerapkan protokol kesehatan.
Protokol kesehatan masih menjadi cara terbaik untuk mencegah penyebaran dan penularan virus hingga ditemukan vaksin.
2. Jangan khawatir terinfeksi Covid-19 karena peluang sembuhnya mencapai 99 persen
Sebenarnya, virus ini bisa mematikan dan dapat menyebabkan efek jangka panjang yang serius.
Meskipun tingkat kematian untuk individu yang sehat dan kelompok usia yang lebih muda rendah, masih ada kemungkinan mengalami sakit parah karena virus corona.
Gejala COVID-19 dapat berlangsung 10 hari atau lebih dan dapat menyebabkan komplikasi jangka panjang yang serius, seperti pembekuan darah, masalah neurologis, dan kerusakan pada jantung, paru-paru, serta ginjal.
Secara umum, angka kematian berubah berdasarkan usia dan bergantung pada masalah medis lainnya.
3. Pakai masker hanya perlu dibagian mulut saja
Mulut dan hidung saling terhubung. Saat kita bersin, batu, atau bernapas, kita menggunakan keduanya.
Itu sebabnya, masker yang kita pakai harus menutupi hidung dan mulut.
Menurunkan masker di bawah hidung berpotensi menularkan atau terinfeksi virus dari udara sekitar kita.
4. Pakai obat kumur atau alkohol adalah cara efektif untuk bersihkan masker
Obat kumur tidak mengandung cukup alkohol untuk membersihkan masker. Kita jugatidak disarankan untuk merendam masker dalam alkohol.
Cara terbaik adalah membersihkan masker sesuai petunjuk yang tersedia di labelnya.
Sebagian besar masker kain tahan lama dan dapat bertahan di mesin cuci. Jika ingin mencucinya dengan tangan, gunakan deterjen dan air panas atau hangat.
Kucek masker selama 30 hingga 60 detik, bilas, dan biarkan mengering. Berhati-hatilah untuk tidak menggunakan deterjen secara berlebihan agar tidak ada residu yang tertinggal pada masker.
Pasalnya, residu deterjen yang tertinggal dapat mengiritasi kulit. Jika memakai masker bedah sekali pakai, buang setelah digunakan.
5. Tes Covid-19 tidak ada yang akurat
Memang beberapa kesalahan bisa terjadi dalam tes medis apapun, namun itu jarang terjadi.
Hasil tes yang tidak akurat biasanya disebabkan oleh faktor waktu dan sampe.
Seseorang bisa saja terpapar virus namun belum mengalami infeksi atau menunjukan gejala. Akhirnya, hasil tes tidak akurat.
https://health.kompas.com/read/2020/12/05/161000468/5-mitos-keliru-seputar-covid-19