Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

6 Penyebab Vertigo yang Perlu Diwaspadai

Banyak orang menggunakan istilah tersebut untuk menggambarkan rasa takut akan ketinggian, tetapi itu tidak benar.

Vertigo dapat terjadi ketika seseorang melihat ke bawah dari ketinggian, namun biasanya mengacu pada pusing yang terjadi karena masalah pada telinga bagian dalam atau otak.

Melansir WebMD, vertigo adalah suatu gejala, bukan penyakit.

Meski merupakan gejala, vertigo dapat menyebabkan atau terjadi bersamaan dengan gejala lain.

Ini mungkin termasuk:

  • Masalah keseimbangan
  • Kepala terasa ringan seperti akan pingsan (lightheadedness)
  • Rasa mabuk perjalanan
  • Mual dan muntah
  • Denging di telinga atau disebut tinnitus
  • Perasaan penuh di telinga
  • Sakit kepala
  • Nistagmus, di mana mata begerak tak terkendali, biasanya dari sisi ke sisi

Gejala vertigo ini dapat berlangsung beberapa menit hingga beberapa jam atau lebih, serta dapat datang dan pergi.

Penyebab vertigo

Berbagai kondisi dapat menyebabkan vertigo, yang biasanya melibatkan ketidakseimbangan di telinga bagian dalam atau masalah dengan sistem saraf pusat (SSP).

Merangkum Medical News Today, berikut ini adalah beberapa kondisi yang dapat menjadi penyebab vertigo:

1. Labirinitis

Gangguan ini bisa terjadi bila infeksi menyebabkan radang labirin telinga bagian dalam. Di dalam area ini ada saraf vestibulocochlear.

Saraf ini berfungsi mengirimkan informasi ke otak tentang gerakan kepala, posisi, dan suara.

Selain pusing berputar dengan vertigo, pengidap labirinitis mungkin mengalami sejumlah kondisi berikut:

2. Neuritis vestibular

Infeksi dapat menyebabkan neuritis vestibular, yakni peradangan saraf vestibular.

Saraf vestibular mirip dengan labirin, tetapi tidak memengaruhi pendengaran seseorang.

Neuritis vestibular menyebabkan vertigo yang mungkin menyertai penglihatan kabur, mual parah, atau perasaan tidak seimbang.

3. Kolesteatoma

Pertumbuhan kulit non-kanker ini berkembang di telinga tengah, biasanya karena infeksi berulang.

Saat tumbuh di belakang gendang telinga, hal itu dapat merusak struktur tulang telinga tengah, menyebabkan gangguan pendengaran dan pusing berputar.

4. Penyakit Ménière

Penyakit Meniere dapat menyebabkan penumpukan cairan di telinga bagian dalam, yang bisa memicu serangan vertigo dengan telinga berdenging dan gangguan pendengaran.

Kondisi medis ini cenderung lebih umum terjadi pada orang-orang yang berusia antara 40 dan 60 tahun.

Penyebab penyakit meniere pastinya tidak jelas, tetapi mungkin berasal dari penyempitan pembuluh darah, infeksi virus, atau reaksi autoimun.

5. Vertigo posisi paroksismal jinak atau BPPV

Telinga bagian dalam mengandung struktur yang disebut organ otolith, yang mengandung cairan dan partikel kristal kalsium karbonat.

Pada BPPV, kristal-kristal ini terlepas dan jatuh ke kanalis semisirkularis (saluran setengah lingkaran). Di sana, setiap kristal yang jatuh menyentuh sel-sel rambut sensorik di dalam kupula kanalis semisikularis selama gerakan.

Akibatnya, otak menerima informasi yang tidak akurat tentang posisi seseorang, dan pusing berputar-putar terjadi.

Penderita BPPV biasanya mengalami periode vertigo yang berlangsung kurang dari 60 detik, tetapi mual dan gejala lainnya juga dapat terjadi.

6. Faktor lain

Vertigo juga dapat terjadi dengan:

  • Sakit kepala migrain
  • Cedera kepala
  • Operasi telinga
  • Fistula perilimfatik, ketika cairan telinga bagian dalam bocor ke telinga tengah karena robekan di salah satu dari dua selaput antara telinga tengah dan telinga bagian dalam
  • Herpes zoster (cacar api) di dalam atau di sekitar telinga (herpes zoster oticus)
  • Otosklerosis, ketika masalah pertumbuhan tulang telinga tengah menyebabkan gangguan pendengaran
  • Sipilis
  • Ataksia, yang menyebabkan kelemahan otot
  • Stroke atau serangan iskemik transien, yang kadang-kadang disebut orang sebagai stroke ringan
  • Penyakit serebelar atau batang otak
  • Neuroma akustik yang merupakan pertumbuhan jinak yang berkembang di saraf vestibulocochlear dekat telinga bagian dalam
  • Sklerosis ganda
  • Tumor otak
  • Gangguan kecemasan

Istirahat di tempat tidur yang lama dan penggunaan beberapa obat juga dapat menyebabkan vertigo.

Yang harus dilakukan jika mengalami vertigo

Saat Anda mengalami serangan vertigo, sebaiknya lakukan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan agar Anda tetap aman dan juga mengurangi kemungkinan efek samping atau komplikasi yang lebih besar.

Merangkum Health Line, berikut ini beberapa hal yang perlu dilakukan jika mengalami vertigo:

1. Dapatkan diagnosis

Jika Anda belum terdiagnosis, temui dokter setelah Anda mengalami gejala vertigo untuk pertama kali.

Bersama-sama, Anda dan dokter dapat meninjau gejala Anda dan memutuskan rencana perawatan yang sesuai dengan apa yang Anda alami dan apa yang menyebabkan gejala tersebut.

2. Duduklah di tempat yang aman

Lakukan tindakan pencegahan untuk mencegah cedera segera setelah Anda mulai mengalami tanda dan gejala vertigo.

Sensasi yang Anda alami dari suatu serangan dapat membingungkan dan membuat Anda cenderung tersandung atau jatuh. Ini bisa menyebabkan cedera.

3. Keluar dari jalan

Jika Anda sedang mengemudi saat serangan vertigo dimulai, menepilah secepat Anda bisa.

Tunggu serangan vertigo berhenti sebelum Anda melanjutkan mengemudi sehingga Anda tidak membahayakan diri sendiri dan orang lain.

4. Mulailah pengobatan rumahan

Ketika gejala vertigo mulai, dokter Anda mungkin menginstruksikan Anda untuk melakukan pengobatan rumahan perawatan diri atau mengikuti terapi fisik untuk meredakan gejala. 

5. Cari pengobatan

Jika vertigo adalah akibat dari komplikasi kesehatan yang tidak Anda obati, gejala vertigo dapat menjadi lebih buruk.

Anda dapat mulai mengalami komplikasi kesehatan jangka panjang akibat tidak mengobati penyebab vertigo Anda.

https://health.kompas.com/read/2021/02/06/200600568/6-penyebab-vertigo-yang-perlu-diwaspadai

Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke